Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Harapkan Percepatan Musim Tanam Tahun Ini di Sumsel

Kompas.com - 21/04/2015, 21:35 WIB
BANYUASIN, KOMPAS.com - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, Senin (20/4/2015), melakukan pencanangan Indeks Pertanaman (IP) 200 dan 300 di Desa Talang Giring, Kecamatan Madang Suko II, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. Pencanangan IP tersebut dilaksanakan dalam rangka mempercepat musim tanam dan menambah luas tanam padi di Sumatera Selatan, khususnya di OKU Timur dan Kabupaten Banyuasin.

Mentan mengatakan, kegiatan pencanangan IP 200 dan 300 tersebut merupakan program pengembangan irigasi guna menuju 1 juta ton GKP di Sumatera Selatan dalam rangka mensukseskan program Upaya Khusus (UPSUS) swasembada beras nasional tiga tahun ke depan. OKU Timur dan Kabupaten Banyuasin merupakan daerah sentra produksi padi.

Menteri mengaku sangat mengapresiasi kegiatan pencanangan IP tersebut agar OKU Timur dapat menjadi daerah terdepan mendukung swasembada beras nasional. Menurut dia, peningkatan IP harus didukung perbaikan jaringan irigasi untuk menjamin ketersediaan air, ketersediaan alat mesin pertanian (alsintan) yang cukup, benih dan pupuk.

Lebih lanjut, Mentan mengharapkan pada pemerintah daerah agar bantuan yang diberikan Kementerian Pertanian sesuai dengan kebutuhan petani.

"Tolong evaluasi bantuan agar sesuai kebutuhan petani dan jumlahnya pun sesuai yang dibutuhkan oleh daerah," kata Amran pada tim UPSUS Sumatera Selatan.

Luas lahan tanam IP 200 dan 300 di Kabupaten OKU Timur sebesar 6.021 hektar dari luas totalnya 10.000 hektar dan kekurangannya sedang dalam perbaikan jaringan irigasi. Sebelumnya, IP di OKU Timur hanya sebesar 100.

"Untuk itu, dengan penambahan IP ini OKU Timur diharapkan dapat menghasilkan gabah yang lebih banyak sehingga mendukung pencapaian swasembada beras," ujar Mentan.

Sementara itu, Bupati OKU Timur, Herman Deru menyatakan siap mendukung program UPSUS swasembada beras nasional dengan menyumbang 510.370 ton beras tahun 2015 dengan sasaran luas tanam April – Oktober 20115 sebesar 608.933 ha. Namun, menurut dia, peningkatan produksi padi harus dibarengi dengan jaminan harga panen, perbaikan jalan usaha tani dan irigasi.

"Untuk itu, kami minta Bapak Menteri Pertanian agar bisa menambah jumlah bantuan untuk OKU Timur sehingga tidak ada lagi impor beras. Sebab, OKU Timur merupakan daerah penyangga pangan di Sumatera Selatan," kata Herman.

Menanggapi hal itu, Mentan menyampaikan bahwa pihaknya telah memberikan bantuan pada OKU Timur berupa handtraktor sebanyak 280 unit, perbaikan jaringan irigasi sebesar 1.500 ha, combain harvester, transplanter, alat perontok jagung, dan pompa air. Mentan bahkan menjanjikan akan memberian tambahan bantuan apabila pelaksanaan IP 200 dan 300 berjalan dengan sukses.

"Kalau pelaksanaan IP berjalan sukses, bantuan akan saya tambah, yakni handtraktor sebanyak 206 unit," katanya.

Pada kesempatan ini Mentan juga melakukan pemantauan harga beras dan pendistribusian pupuk yang sampai ke petani. Dia langsung menanyakan pihak Bulog terkait harga gabah, PT. Pertani dan PT SHS terkait penyaluran benih, PT Pusri terkait ketersediaan dan penyaluran pupuk, dan TNI sebagai pengawal program UPSUS.

Selain itu, Mentan menyempatkan waktu untuk berdialog dengan petani, penyuluh dan para pemangku wilayah. Mentang meminta para petani agar siap melaksanakan IP 200 dan 300. Hadir pada kegiatan tersebut Pangdam II Sriwijaya, Bupati OKU Timur, Bupati Banyuasin, dan Asisten Daerah II Provinsi Sumatera Selatan, SKPD bidang pertanian Provinsi Sumatera Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com