"Rupiah berpeluang menguat hari ini," demikian Riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini.
Indeks dollar AS kembali terpuruk malam tadi setelah angka tingkat keyakinan konsumen AS turun cukup drastis. Harapan yang berkembang di pasar global adalah bahwa the Fed akan mempertegas penundaan kenaikan suku bunga acuan hingga menjelang akhir tahun.
Jika hal itu terjadi maka indeks dollar AS diperkirakan akan melanjutkan pelemahannya. Sebaliknya, jika Yellen tetap bersikukuh akan menaikkan suku bunga acuan segera, maka indeks dollar AS bisa berbalik menguat.
Rupiah kemarin masih gagal untuk menikmati penguatan akibat pelemahan dollar AS di pasar global. Ketika sebagian besar mata uang di Asia menguat terhadap dollar AS hingga Selasa sore, rupiah justru melemah walaupun hanya tipis. Terlihat usaha dari Bank Indonesia yang memasok dollar AS di pasar valas dengan jumlah terbatas.
Sentimen pesimistis terhadap prospek pertumbuhan akan bertahan hingga angka PDB Indonesia diumumkan minggu depan dan laporan keuangan perusahaan yang datang hingga akhir bulan depan.
Pagi ini, seperti dikutip dari data Bloomberg, mata uang Garuda dibuka menguat ke posisi Rp 12.950 per dollar AS, dibanding penutupan kemarin pada 12.996.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.