Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal I, Laba BTPN Capai Rp 481 Miliar

Kompas.com - 30/04/2015, 15:45 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Laba bersih setelah pajak PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) pada kuartal I tahun 2015 mencapai Rp 481 miliar, turun 3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Meski demikian, Direktur Utama BTPN Jerry Ng mengaku tetap optimistis menjalani tahun ini.

"Pencapaian triwulan I secara umum menunjukkan momentum yang baik. Kami optimistis, ke depan BTPN akan mampu bertumbuh bahkan lebih baik lagi,” kata Jerry dalam siaran pers yang diterima Kompas.com di Jakarta Kamis (30/4/2015).

Jerry menyebutkan, BTPN akan fokus dan konsisten melayani masyarakat berpenghasilan rendah serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk masyarakat prasejahtera produktif (mass market).

Hal tersebut tercermin dari penyaluran kredit sepanjang triwulan I-2015 yang tumbuh moderat. Pada 31 Maret 2015, BTPN membukukan kredit Rp53,4 triliun, tumbuh 13 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 47 triliun (konsolidasi). Untuk sektor UMKM penyaluran kredit mencapai Rp 13,7 triliun, tumbuh 29 pesen apabila dibandingkan dengan posisi Maret 2014 sebesar Rp 10,6 triliun. Sementara penyaluran kredit kepada para pensiunan juga tumbuh sebesar 11 persen menjadi Rp35,2 triliun pada akhir Maret 2015.
 
“Aktivitas bisnis di segmen UMKM merupakan salah satu bisnis inti BTPN. Kami bersyukur dapat terus meningkatkan partisipasi dalam pembiayaan sektor UMKM di tanah air,” kata Jerry.

Sementara itu, untuk menyesuaikan laju pertumbuhan kredit dan memperbaiki cost of fund, BTPN terus menyeimbangkan porsi pendanaan dengan memperhatikan kecukupan likuiditas. Dana Pihak Ketiga (DPK) BTPN mencapai Rp 54,4 triliun, tumbuh 10 persen dari periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, pendanaan yang bersumber dari pinjaman bilateral dan obligasi sebesar Rp 8,3 triliun, naik 28 persen. "Dengan demikian, total funding BTPN tumbuh 12 persen (yoy) menjadi Rp 62,6 triliun," tambahnya.

Dengan menyeimbangkan penghimpunan DPK dan penyaluran kredit, BTPN mencatat tingkat rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) mencapai 98 persen. Namun, apabila memperhitungkan pendanaan dari obligasi dan pinjaman bilateral, rasio likuiditas BTPN berada di level 85 persen. Selain itu, BTPN masih memiliki fasilitas pinjaman dari SMBC dan IFC sebesar 300 juta dollar AS yang dapat ditarik setiap saat. “Rasio ini menunjukkan likuiditas kami masih sangat kuat dan sehat,” kata Jerry.
 
Adapun aset BTPN naik 14 persen  (yoy) dari Rp 67,3 triliun menjadi Rp 76,6 triliun pada 31 Maret 2015. Sementara rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 24,9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com