Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Forum Internasional Bahas Industri Tuna Berkelanjutan di Bali

Kompas.com - 26/05/2015, 21:06 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis


NUSA DUA,KOMPAS.com- Forum internasional baik dari unsur pemerintah, pelaku bisnis, akademisi dan LSM  bertajuk The 4th Interntional Coastal Tuna Business Forum (ICTBF) pada 26-27 Mei 2015 berlangsung di Nusa Dua Bali. Pertemuan ini dalam rangka menciptakan horizon baru untuk memastikan berkelanjutan dan inklusivitas rantai pasokan internasional. “Pertemuan ini merupakan dialog antara pemerintah, dunia usaha dan LSM-LSM besar di dunia. Bagaimana ini berjalan baik di lapangan, karena kebijakan pemerintah sudah jelas. Yang hadir juga dari pembeli dari Amerika dan Eropa. Dialog ini ini mengenai produksi tuna berkenlanjutan,” kata Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil perikanan (P2HP), Saut P Hutagalung, Nusa Dua, Bali, Senin(26/5/2015).

Saut juga menyampaikan bahwa industri tuna di Indonesia semakin pentiing dan strategis. Dalam lima tahun terakhir, Indonesia menjadi penghasil tuna terbesar kedua di dunia dengan memasok lebih dari 16 persen total produksi tuna dunia (FAO,2014).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) total ekspor kwartal I 2015, mencatat produk perikanan terjadi surplus dalam perdagangan sektor perikanan. “Permintaan tuna di dunia semakin meningkat. Permintaan yang meningkat akan sumber tuna yang bertanggung jawab, industri perikanan tuna dihadapkan pada tantangan besar di masa depan,” tambahnya.

Menurut Saut, pemerintah terus berupaya untuk meningkatan produksi industri tuna secara berkelanjutan dengan menerbitkan kebijakan moratorium perizinan kapal eks asing (Permen KP Nomor 56 Tahun 2014) dan pelarangan alat tangkap merusak (Permen KP Nomor 2 Tahun 2015). Permen ini dikeluarkan dalam rangka penguatan kedaulatan negara yang menjadi landasan utuk kesejahteraan di sektor perikanan.(K102-15)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com