Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia-Norwegia Kejasama Budidaya Baramundi dan Tuna di Papua Barat

Kompas.com - 04/11/2014, 13:27 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dan Norwegia menjalin kerjasama budidaya perikanan atau aquakultur dalam pembibitan ikan Baramundi dan ikan Tuna jenis Yellowfin, di Kabupaten Yapen, Papua Barat.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, proyek tersebut bisa dimulai pada akhir tahun ini. "Sudah mulai bergerak ya (Pak Sekjen). That's good. Ini sangat bagus, dan bisa memberikan pekerjaan kepada orang-orang kita. Dan based di kita, bukan di laut, tangkap lalu pergi. Bukan seperti itu," kata Susi dalam kepada wartawan usai menerima kunjungan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik, pada Selasa (4/11/2014).

Susi menyampaikan, dalam prakteknya, budidaya perikanan tidak boleh merusak ekosistem. Susi mengaku ingin belajar dari Norwegia untuk mengembangkan ekspor dari laut.

Sementara itu, Duta Besar Traavik mengatakan, pada 1980 Norwegia tidak mendapatkan pendapatan ekspor dari laut dan perikanan. Namun, pada tahun lalu ekspor mereka mencapai 10 miliar dollar AS.

"Visi Presiden Joko Widodo yang ingin membuat Indonesia sebagai negara maritim ini kita lihat sebagai peluang, karena kesejahteraan Norwegia juga datang dari maritim," kata Traavik.

Proses dan keberhasilan Norwergia inilah yang menjadi keyakinan Susi untuk menjalin kerjasama dengan Norwegia. Sayangnya, baik Susi maupun Traavik enggan buka-bukaan soal investasi proyek ini.

Sementara itu, saat ditanya soal kemungkinan menjalin kerjasama dengan negara lain, Susi menuturkan akan membuka selebar-lebarnya pintu kerjasama.

"Tentu kita ingin menjadi bangsa yang open dan having good relationship with as many as country as we can. Kita believe bahwa good network, good relationship, good neighbourhood dengan negara-negara maju. It will supports us to do better, and to play very good and strong role in the global market and in the global politic," tandas Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com