Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Melambat, Industri Perbankan Syariah Kena Imbas

Kompas.com - 01/06/2015, 13:51 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Melambatnya ekonomi nasional pada kuartal I-2015 telah berimbas ke berbagai sektor, termasuk sektor perbankan syariah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa perkembangan perbankan syariah sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi.

Apabila ekonomi melambat, maka pertumbuhhan sektor perbankan syariah pun akan itu melambat. "Pertumbuhan ekonomi kemarin (kuartal I-2015) di luar perkiraan dari yang direncanakan," ujar Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Achmad Buchori di Komplek Bank Indonesia (BI), Senin (1/6/2015).

Meski begitu, dia sangat yakin bahwa pada kuartal II-2015 nanti, pertumbuhan perbankan syariah akan kembali menggeliat seiring perbaikan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Proyek pemerintah kemarin (kuartal I-2015) belum banyak dijalankan, sekarang sudah ada persetujuan dari APBN. Jadi pemerintah sudah mulai jalankan proyek dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan akan tingkatkan kerja bank syariah," kata dia.

Berdasarkan data OJK, sampai akhir Desember 2014, industri perbankan syariah terdiri dari 12 Bank Umum Syariah, 22 Unit Usaha Syariah, 163 BPRS dengan pencapaian total aset Rp 272,34 triliun atau dengan pangsa pasar 4,88 persen.

Sementara itu, jumlah pelaku Industri Keuangan Non Bank Syariah ada 98 lembaga di luar Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Lembaga tersebut terdiri dari usaha jasa takaful (asuransi syariah) dengan aset Rp 22,36 triliun, usaha pembiayaan syariah dengan aset Rp 23,29 triliun, dan lembaga keungan syariah lainnya dengan aset Rp 12,86 triliun.

Secara keseluruhan, pangsa pasar Industri Keuangan Non Bank Syariah mencapai 3,93 persen dibanding total aset Industri Keuangan Non Bank secara umum. Adapun nilai pasar saham syariah yang diperdagangkan di pasar modal mencapai Rp 2.946,89 triliun dan sukuk korporasi yang diperdagangkan mencapai nilai Rp 7,1 triliun, serta reksadana syariah sebesar Rp 11,16 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com