JAKARTA – Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang berkualitas bagus menjadi penentu kesuksesan industri perdagangan secara elektronik (e-commerce) di Indonesia, dengan kata lain industri e-commerce Indonesia tidak akan bisa sukses dan berkembang jika tidak didukung oleh UKM yang berkualitas. Sehingga para pelaku e-commerce di Indonesia mempunyai kewajiban moral untuk membina dan meningkatkan kualitas para UKM tersebut.
Demikian disampaikan Achmad Zaky, CEO dan Co-Founder Bukalapak.com dalam acara UKM Indonesia – Scale Up!,yang diselenggarakan oleh Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dan didukung oleh para pelaku usaha e-commerce Indonesia di Jakarta pada Sabtu, pekan lalu. "Beberapa ciri UKM berkualitas yang saya temui dalam bisnis online dari para pelapak Bukalapak selama ini antara lain adalah trustworthy (tepercaya), reliable (dapat diandalkan), memunyai layanan yang bagus, punya daya kompetitif, dan memberikan respons yang cepat kepada konsumen,” kata Zaky.
Pengalaman Achmad Zaky saat berkunjung ke kantor Alibaba (e-commerce terbesar di dunia ) di China minggu lalu, semakin membuka lebar wawasannya bahwa industri e-commerce di sana sungguh luar biasa. Pasalnya, setiap orang sudah berbelanja daring dan sudah terjadi pergeseran perilaku belanja dari luar media daring menuju ke daring.
Zaky juga mengamati bahwa para pelaku UKM yang bergabung di Alibaba juga luar biasa. Menurutnya, mereka jauh lebih profesional jika dibandingkan dengan para pelaku UKM di Indonesia.
Jika ada pertanyaan dari konsumen, mereka akan memberikan respon yang sangat cepat, selain itu juga didukung pengiriman yang cepat. Selain itu, barang dipesan hari ini, akan dikirim hari ini juga. "Mereka juga mempunyai standard pelayanan yang tinggi, jika ada kesalahan barang yang dikirim langsung diganti bahkan diberikan bonus-bonus tambahan atau kejutan sehingga konsumen puas dan akan berbelanja online lagi,” jelas Zaky.
Menurut Zaky, berjualan daring memunyai nilai-nilai berbeda jika dibandingkan dengan berjualan di luar daring. Penjual di laur daring biasanya cenderung tidak akan mau untuk pindah ke daring karena ada tuntutan tersendiri dalam dunia bisnis daring. Pasalnya, berjualan daring harus real time. Tak cuma itu, pelaku penjualan daring setiap hari bahkan setiap saat harus siap dari manapun juga jika ada konsumen yang membutuhkan barang. Kondisi inilah yang sebenarnya disukai konsumen dan menjadi keunggulan berjualan daring. “Tantangan yang ada di Indonesia saat ini adalah UKM mau berjualan secara online dan menerima bahwa dunia sudah berubah dimana akses untuk mendapatkan barang jauh lebih mudah. Selain itu UKM menerima bahwa bisnis online itu sangat kompetitif dan mereka harus siap untuk itu,” tegas Zaky.
Sedangkan, tantangan UKM ke depan adalah bagaimana supaya mereka bisa menjadi berkualitas, dengan memanfaatkan internet, memunyai layanan bagus, lebih reliable, dan bisa jauh lebih profesional dibandingkan sekarang.
Menurut Zaky, jika tantangan-tantangan tersebut dijalani dengan baik oleh para UKM, Indonesia 5 tahun lagi bisa menyamai posisi China. Karena karakter orangnya yang mirip dan mempunyai daya beli yang mirip sehingga tinggal menunggu waktu saja Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dari China.
Zaky juga berpesan bagi mereka yang saat ini masih menjadi karyawan atau bekerja di korporasi besar dan belum terjun di dunia bisnis daring, ada satu hal yang bisa dilakukan untuk turut membesarkan dunia e-commerce Indonesia, yaitu berbelanja di UKM marketplace, salah satunya adalah Bukalapak. "Berbelanja di UKM marketplace akan memberikan multiplier effect yang luar biasa bagi para pelaku usaha e-commerce, terutama bagi mereka para UKM yang berjualan di marketplace, karena marketplace mempunyai konsep untuk lebih memberdayakan UKM,” pungkas Zaky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.