Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Operasional Minim, Bank Pilih Program "Laku Pandai" untuk Ekspansi

Kompas.com - 08/06/2015, 15:20 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


BIMA, KOMPAS.com - Program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif atau Laku Pandai hanya membutuhkan satu orang agen dan beberapa peralatan dasar untuk bisa beroperasi.

Meski sama-sama memberikan layanan perbankan, tapi biaya yang dikeluarkan akan jauh berbeda ketimbang membuka kantor cabang baru di suatu daerah yang terpencil atau sulit diakses.

"Bagi BNI, Laku Pandai merupakan suatu peluang, karena hanya ada 1.772 kantor, sedangkan sebaran nasabah di mana-mana. BNI bisa menjangkau nasabah yang jauh dari kantor BNI. Biaya operasional agen jauh lebih kecil daripada buka kantor kas," kata Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Achmad Baiquni, Senin (8/6/2015).

BNI sendiri baru saja melaksanakan program Laku Pandai di desa Kelurahan Kolo, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, per hari ini. Program Laku Pandai sendiri diselenggarakan BNI bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku penggagas Laku Pandai.

Untuk satu desa, hanya diperlukan satu orang agen yang akan melayani calon nasabah dan nasabah di tempat tinggalnya.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad menjelaskan, kondisi geografis Indonesia yang berupa kepulauan akan sangat terbantu dengan program Laku Pandai. Tiap bank bisa melebarkan sayapnya dan menjangkau masyarakat tanpa harus membangun kantor cabang yang menelan biaya cukup besar.

Sampai saat ini, sudah ada enam bank, termasuk BNI, yang melaksanakan program Laku Pandai di berbagai daerah. Masih ada 11 bank lagi yang akan menyusul untuk memulai program Laku Pandai pada tahun 2015.

Secara terpisah, agen Laku Pandai di Kelurahan Kolo, Nurfitriah (23) mengaku ingin menjadi agen agar bisa membantu masyarakat di sekitarnya. Dia yang juga bekerja sebagai bidan mengaku bisa mendapatkan keuntungan dari bekerja sebagai agen Laku Pandai.

"Sekali transaksi komisinya bisa Rp 5.000. Sekarang sudah ada 32 nasabah di sini, sudah daftar sebanyak itu kurang dari seminggu," tutur Nurfitriah.

Melalui agen Nurfitriah, masyarakat Kelurahan Kolo bisa menabung tanpa ada batas minimal untuk setoran awal. Uang yang disetor bisa Rp 5.000 dan tidak ada pemotongan biaya administrasi per bulannya seperti rekening-rekening lain.

Setiap rupiah yang ditabung tetap akan mendapatkan suku bunga tertentu dengan maksimal saldo di tabungan adalah Rp 20 juta. Jika masyarakat sudah menabung lebih dari Rp 20 juta, maka pihak BNI akan memindahkan tabungan tersebut ke tabungan reguler.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com