Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ide Kreatif Muncul dari Indonesia

Kompas.com - 10/06/2015, 17:44 WIB


KOMPAS.com - Serangkaian kisah tentang kreativitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia meluncur dari mulut Yandramin Halim. Pria berkacamata itu adalah Presiden Direktur PT Faber-Castell International Indonesia (FCII), perusahaan yang membawahkan pabrik pembuatan marker alias spidol plastik berwarna untuk menggambar dan mewarnai gambar.

Pada siang yang cukup terik, Senin  (8/6/2015), di kawasan industri MM2100, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Yandramin bertutur. Marker sebelumnya dibuat di pabrik Faber-Castell  Australia sejak lebih dari 25 tahun silam.

Pada 2008, FCII mulai membangun pabriknya di kawasan industri tersebut. Luas pabrik pertama sekitar 7.200 meter persegi. Di situlah, FCII memproduksi marker. Tadinya, marker hanya berbentuk sebatang alat tulis tunggal. Kreativitas SDM Indonesia itulah yang membuat batang demi batang marker bisa disusun menjadi satu.  "Kami menyebutnya connector pens," tuturnya di sela-sela peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan pabrik kedua FCII.

Josephus Primus Selain memproduksi marker atau spidol untuk mewarnai, PT Faber-Castell International Indonesia (FCII) juga menjadi distributor tunggal produk-produk perekat merek UHU. Faber-Castell, perusahaan asal Jerman hadir di Indonesia pada awal 1990-an dengan mendirikan pabrik pensil PT A.W. Faber Castell. Nama pabrik berasal dari nama generasi ketiga keluarga Faber yakni Anton Willem Faber (1758-1810).

Dengan tambahan pengait khusus yang disebut clip caps, marker-marker tersebut bisa disatukan untuk dijadikan bentuk-bentuk seperti jembatan, menara, dan sebagainya.  Kira-kira, connector pens bisa disamakan dengan blok-blok mainan bersusun seperti merek Lego.  

Berbicara soal pabrik baru, kemudian, Yandramin mengatakan bahwa pabrik itu punya luas sekitar 14.000 meter persegi. Pembangunan akan rampung pada akhir 2015.

Rencananya, lanjut Yandramin, FICC akan menambah kapasitas produksi secara bertahap hingga dua kali lipat seiring dengan berfungsi maksimalnya pabrik kedua. Sampai  kini, pabrik pertama mampu memproduksi sekitar 100 juta batang marker per tahun.

Lima kategori

Josephus Primus Logo Faber-Castell. Perusahaan yang didirikan oleh Kaspar Faber (1730-1784) awalnya memproduksi pensil di Stein, dekat Nuremberg, kini Jerman. Di Indonesia, Faber Castell masuk pada sekitar 1990-an dengan mendirikan pabrik pensil PT. AW Faber-Castell Indonesia. Nama AW diambil dari nama generasi kedua Anton Wilhelm Faber (1758-1810).

Perluasan pabrik memang berkait dengan peningkatan permintaan produk-produk Faber-Castell di seluruh dunia. Yandramin mengaku dalam lima belas tahun terakhir, meski  produk gawai kian meluas penggunaannya di kalangan masyarakat, permintaan akan produk-produk seperti marker maupun pensil berwarna justru meningkat. Lantaran alasan  itulah, FICC membenamkan investasi terbaru hingga Rp 45 miliar, termasuk perluasan pabrik tersebut.

Lebih lanjut, Yandramin mengatakan dalam setahun terakhir atau per Maret 2015, penjualan konsolidasi grup Faber-Castell di Indonesia menyentuh angka hampir Rp 1  triliun. Angka ini merupakan pertumbuhan 14 persen ketimbang pencapaian pada 2014. Sementara, penjualan dalam grup seluruh dunia mencapai angka 600 juta euro.

Faber-Castell hadir di Indonesia sejak 1999 melalui pabrik pensil PT. A.W. Faber-Castell Indonesia di kawasan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat. Kini, selain FICC  yang membawahkan operasional pabrik marker sekaligus penjualan dan pemasaran di Indonesia serta pabrik pensil tersebut, ada juga PT Pencil Leads Indonesia. Perusahaan  ini memproduksi leads atau isi pensil tulis yang menjadi pemasok pabrik PT A.W  Faber-Castell Indonesia.

Hingga kini, Faber-Castell memiliki lima kategori produk yakni playing and learning atau produk menggambar dan mewarnai untuk anak usia 3-12 tahun. Kedua, art and  graphic yang sejatinya lanjutan dari kategori pertama namun difokuskan untuk usia remaja hingga dewasa. Kategori ini juga menyasar pehobi melukis hingga pelukis profesional.

Kategori ketiga adalah produk premium yang menyasar alat tulis mewah untuk kalangan profesional, eksekutif, dan kolektor. Kategori keempat adalah produk general  writing and marking atau produk alat tulis untuk sekolah hingga perkantoran.

Kategori produk kelima adalah creativity for kids. Kategori ini adalah merek Faber-Castell untuk produk-produk bermain kreatif dan edukatif.

Josephus Primus Pekerja mengepak produk marker atau spidol untuk mewarnai di pabrik Faber-Castell di MM 2100, Cibitung, Kabupaten Bekasi pada Senin (8/6/2015). Perluasan pabrik hingga akhir 2015 bisa memacu kapasitas produksi dua kali lipat dari kapasitas awal 100 juta batang marker per tahun saat ini.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com