Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Tambang Ini Sebut Keringanan Pajak Hanya Akal-akalan

Kompas.com - 13/06/2015, 08:46 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Perusahaan tambang yang kini tengah merampungkan proses pembangunan smelter di Kalimantan Barat, PT Harita Prima Abadi Energi hingga saat ini belum memperoleh insentif dari pemerintah berupa tax holiday alias pembebasan pajak.

Padahal menurut Direktur Utama Harita Erry Sofyan, pengurusan tax holiday sudah dimulai lebih dari setahun silam. “Satu tahun yang lalu ngurus, tapi sampai saat ini belum fixed,” kata Erry kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat (12/6/2015).
Kemarin, Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro menyatakan kebijakan baru pemerintah yakni bagi perusahaan yang tidak disepakati mendapatkan fasilitas tax holiday, maka berpeluang mendapatkan fasilitas tax allowance (keringanan pajak), sejauh memenuhi persyaratan. Namun, Erry justru menyangsikan kebijakan tersebut.

“Tax allowance itu akal-akalan (saja). Karena begini, pemerintah bisa berdalih misal, Antam sudah dapat tax holiday, Harita tidak boleh. Harita dapat tax allowance saja,” kata Erry.

Ketua Asosiasi Pengusaha Bauksit dan Bijih Besi Indonesia (APB3I) itu mengatakan harusnya aturan tersebut diubah. Dia bilang, pada pertemuan beberapa waktu lalu antara perusahaan yang membangun smelter dengan Presiden Joko Widodo, dia menyampaikan seharusnya semua pionir mendapatkan tax holiday.

“Saat ini di Indonesia belum ada industri alumina. Kalau ada lima misalnya yang membangun smelter alumina, harusnya kelimanya dapat. Pionir bukan berarti satu yang pertama. Mungkin dalam kurun waktu lima tahun itu disebut pionir, sampai 2020. Setelah 2020 itu bukan pionir lagi,” kata Erry.

Sementara itu, ketika ditanya apakah Harita akan memanfaatkan fasilitas tax allowance jika tidak mendapatkan tax holiday, Erry menegaskan perseroan akan mengusahakan untuk tetap mendapatkan tax holiday. Sebab, dia menegaskan, Harita adalah satu di antara sejumlah pionir industri alumina.

Harita membenamkan 2,2 miliar dollar AS untuk membangun smelter di Kalimantan Barat. Saat ini, perkembangan pembangunan smelter sudah mencapai 48 persen. Untuk itu Erry mengharapkan insentif dari pemerintah. Selama ini ia mengaku seluruh infrastruktur seperti pembangkit listrik dan pelabuhan dibangun secara mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com