“Kami harapkan WIKA selaku pelaksana EPC dapat menuntaskan pekerjaan sesuai waktu yang dicanangkan, atau jika memungkinkan akan lebih cepat lagi,” kata Dwi melalui keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu (20/6/2015).
Untuk proyek TBBM Sambu, Pertamina merogoh investasi sebesar 94 juta dollar AS. Di situ, Pertamina membangun Terminal Automation System serta blending untuk produk HSD dan MFO berstandar internasional. Dengan proyek ini kapasitas TBBM Sambu yang telah berdiri sejak 1918 itu akan meningkat hingga mencapai 300.000 kiloliter (KL) dengan dermaga berkapasitas LR 100.000 Deadweight tonnage (DWT).
“Apabila TBBM Sambu tuntas, maka ini akan menjadikan babak baru bagi Pertamina yang akan berperan sebagai Storage and Belending Facility Provider,” ucap Dwi.
Selain diperlukan untuk mendukung ketahanan energi, keberadaan fasilitas tersebut dapat mendukung bisnis oil trading perusahaan di wilayah regional Asia Tenggara di masa mendatang, khususnya untuk jenis bahan bakar MFO dan HSD standard internasional.
“Diharapkan Pertamina mampu memperoleh market share antara 5-10 persen, atau naik signifikan dari posisi saat ini yang masih dibawah 1 persen. Total market MFO dan HSD di Selat Malaka mencapai sekitar 45 juta KL per tahun,” jelas Dwi.
Sementara itu, untuk proyek TBBM Tanjung Uban, Pertamina mengeluarkan investasi sebesar 62 juta dollar AS. Di sana, Pertamina membangun tangki timbun dengan kapasitas sebesar 200.000 KL lengkap dengan Terminal Automation System dan dermaga baru berkapasitas LR 100.000 DWT. TBBM Tanjung Uban dilengkapi dengan fasilitas blending mogas yang dapat meningkatkan fleksibilitas pembelian impor produk Premium atau HOMC 92 dan Naphta. TBBM Tanjung Uban akan menjadi Super Terminal Mogas untuk mendukung ketahanan stok mogas/Premium nasional.
“Keberadaan TBBM Tanjung Uban dengan fasilitas blending, juga dapat mengurangi pembelian impor secara spot dan memberikan fleksibilitas impor produk dengan memanfaatkan kelebihan naphta dari kilang,” ucap Dwi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.