Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Dampak Krisis Yunani Tidak Banyak Terhadap Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 07/07/2015, 22:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
- Masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan dampak kebangkrutan yang dialami Yunani. Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, perekonomian Indonesia merasakan dampak tersebut tetapi tidak besar.

"Dampaknya pasti ada, tapi tidak banyak," kata Wapres JK kepada wartawan di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (7/7/2015).

Saat ditanya apakah kebangkrutan Yunani akan kembali membuat nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) semakin terpuruk, Jusuf Kalla dengan nada bercanda mengatakan rupiah sudah turun sebelum krisis tersebut.

Yunani merupakan negara Eropa pertama yang gagal membayar utangnya kepada Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar 1,5 milliar euro atau sekitar 1,7 miliar dollar AS. Utang tersebut jatuh tempo pada Selasa (30/6/2015) lalu.

IMF sempat menawarkan utang baru sebesar 7,2 miliar euro setelah Yunani gagal membayar utangnya. Namun lebih dari 60 persen rakyat Yunani memilih untuk tidak menerima utang baru yang bersyarat itu.

Menteri Kordinator Perekonomian, Sofyan Djalil, menyebutkan kebangkrutan Yunani bukan lah hal yang tidak diduga. Ia menyebut semua pihak sudah mengantisipasi kejadian tersebut, termasuk pemerintah Indonesia. (Nurmulia Rekso Purnomo)

baca juga: Ini Syarat agar Indonesia Tak Bangkrut seperti Yunani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com