“Harusnya tidak terlalu berpengaruh. Memang kemarin ada koreksi di imbal hasil SUN (Surat Utang Negara), naik antara 20 sampai 35 basis poin,” kata Robert di Jakarta, Kamis (9/7/2015).
Dia bilang, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko, Kementerian Keuangan terus memonitor perkembangan surat utang. Dari berbagai Surat Berharga Negara (SBN) yang diperdagangkan di domestik market, terjadi kenaikan imbal hasil 20-35 bps, padahal sehari sebelumnya rendah.
“Kelihatannya ada sesuatu di global. Bukan Indonesia, tetapi pasar global mempengaruhi. Mudah-mudahan hari ini enggak,” sambung Robert.
“Jadi walaupun ada gonjang ganjing dari Mei ke Juli sebenarnya kepemilikan asing masih masuk,” lanjut Robert.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.