Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Audit Petral, Pertamina Tunjuk Investigator Asing

Kompas.com - 22/07/2015, 13:53 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) telah menunjuk sebuah badan investigasi asing untuk melakukan audit investigasi terhadap Pertamina Energy Trading Ltd. (Petral) dan anak usahanya. Menurut VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, pertimbangan dalam memilih auditor asing adalah keahlian (expertise) mereka dalam audit investigasi. “Dia harus ahli di bidang audit investigasi. Tidak bisa hanya audit biasa, atau hanya audit di legal maupun finansial. Tapi, memang ahli auditor investigasi dan harus mempunyai kredibilitas internasional,” ucap Wianda ditemui di sela-sela halal bihalal Pertamina, Jakarta, Selasa (22/7/2015).

Sayangnya, Wianda enggan menyebutkan badan mana yang ditunjuk untuk melakukan pekerjaan investigasi tersebut. “Ada sih, tapi kita tidak pernah ngomong. Nanti sekalian hasil audit investigasinya aja. Auditor dari luar, dia memang expert untuk audit investigasi,” tutur Wianda.

Kendati menunjuk lembaga auditor asing untuk melakukan audit investigasi terhadap Petral dan anak usahanya, Pertamina Energy Services (PES), Wianda menegaskan Pertamina terbuka bilamana diperlukan untuk memasukkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Keberadaan BPK bisa digunakan sebagai second opinion jika memang diperlukan.

Menurut Wianda, keterlibatan BPK dalam proses audit Petral dan anak usahanya bisa dimulai setelah ada temuan dari audit lembaga asing tersebut, atau di tengah-tengah proses. “Di tengah-tengah (audit investigasi) jika memang diperlukan, tidak masalah BPK masuk. Toh sebelum audit ini berlangsung, kita juga sudah berkomunikasi dengan BPK. Tapi kadang BPK itu tidak bisa terjun langsung sebelum ada temuan yang harus ditelusuri,” jelas Wianda.

Wianda menyampaikan, Pertamina berharap temuan dari lembaga independen bisa ditindaklanjuti. Perseroan akan bekerja sama dengan BPK untuk melakukan penelusuran lebih jauh. “Dari Pertamina dukungannya adalah kita harus memberikan data sebanyak mungkin, informasi yang dibutuhkan kita berikan. Dari situ ada kesimpulan yang akan menjadi tindak lanjut,” ucap Wianda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com