Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I, Laba Bersih BNI Anjlok 50,8 Persen

Kompas.com - 30/07/2015, 13:49 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) pada semester I-2015 meraup laba bersih Rp 2,43 triliun. Namun, laba tersebut menurun 50,8 persen dibandingkan laba periode yang sama tahun lalu Rp 4,94 triliun.

"Penurunan laba lantaran peningkatan Cadangan Pinjaman Bermasalah menjadi 172,2 persen dari tahun lalu untuk menekan naiknya NPL," kata Direktur Utara BNI Achmad Baiquni dalam konferensi pers di Kantor Pusat BNI, Kamis (30/7/2016).

Cadangan Pinjaman Bermasalah (Coverage Ratio) tersebut merupakan langkah antisipatif BNI untuk memperkuat fundamental keuangan guna menghadapi turbulensi kondisi makro ekonomi ke depan.

BNI telah mereview kondisi bisnis para debitornya, terutama debitor korporasi dan menengah, untuk provisi ditingkatkan 172,2 persen atau hampir 3 kali lipat. Konsekuensinya, sebut dia, karena diambil untuk provisi, laba bersih semester I ini harus berkurang hingga 50 persen.

"Laba bersih bukan semata ukuran kinerja bisnis karena terbukti bisnis BNI tumbuh berkelanjutan secara baik, terbukti dari Pendapatan Bersih Sebelum Pencadangan (PPOP) BNI yang tumbuh positif 9,1 persen," sebutnya.

Adapun pendapatan bunga bersih perseroan meningkat 14 persen dari Rp 10,8 triliun pada semester I 2014 menjadi Rp 12,3 triliun.  Sementara itu, pendapatan non bunga meningkat 2 persen dari Rp 4,20 triliun pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 4,28 triliun.

Dari penyaluran kredit, perseroan mencatatkan kenaikan sebesar 12,1 persen dari Rp 269,51 triliun pada Kuartal I-2014 menjadi Rp 288,7 triliun pada Kuartal I-2015. Namun, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perseroan naik dari 2,2 persen menjadi 3 persen.

"Pertumbuhan kredit tersebut terutama ditopang oleh pinjaman kepada BUMN yang baik 23,9 persen atau menjadi Rp 50,5 triliun. Sementara penyaluran pinjaman pada Usaha Menengah dan Kecil tumbuh 9,7 persen. Adapun pinjaman konsumer BNI per akhir semester 1-2015 mencapai Rp 53,5 triliun atau naik 10,6 persen dibandingkan semester I-2014," kata Achmad.

Di samping itu, perseroan mampu menumbuhkan dana pihak ketiga (DPK) mencapai 4,2 persen dari Rp 314 triliun semester I-2014 menjadi Rp 327,3 triliun pada semester I-2015. Sementara giro dan tabungan (Current Account Saving Account/CASA) meningkat 4,2 persen dari tahun lalu sebesar Rp 314 triliun tahun lalu menjadi Rp 327 triliun tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com