Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Berharap Dana Cadangan Rp 3,5 Triliun Tak Dipakai

Kompas.com - 06/08/2015, 20:36 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berharap dana cadangan untuk stabilisasi harga pangan akibat El Nino sebesar Rp 3,5 triliun tidak dipakai. Sebab, menurut perhitungan Kementerian Pertanian (Kementan) kalaupun terkena El Nino, produksi beras masih sangat mencukupi. “Mudah-mudahan (tidak dipakai),” kata Amran ditemui usai rapat koordinasi tentang antisipasi dampak El Nino, di Jakarta, Kamis (6/8/2015).

Amran mengatakan, skenario terburuk produksi Gabah Kering Giling (GKG) tahun ini sebanyak 72 juta ton, sedikit menurun dibandingkan Angka Ramalan I BPS yang mencapai 75,5 juta ton. “Produksi 72 juta ton kan masih surplus. Ada wacana gunakan dana cadangan kan enggak in line,” ucap Amran.

Kementan, tutur Amran, sudah melakukan upaya antisipasi El Nino lebih awal. Pembangunan 1.000 embung terus berjalan, sedangkan jumlah sumur dangkal yang sudah diselesaikan sebanyak 330 lubang dari rencana 1.000 sumur. Dengan upaya ini, diperkirakan sawah yang terkena puso tahun ini hanya sekitar 52.000 hektare.

Sekretaris Jenderal Kementan, Hari Priyono menambahkan, dengan asumsi produktivitas per hektare 5 ton,  penurunan produksi tahun ini sekitar 250.000-300.000 ton GKG. “Dibandingkan 2014 yang 70 juta ton GKG, kalau tahun 2015 ini kena El Nino pun, produksi masih meningkat tinggi dibanding 2014,” kata dia.

Melihat perkiraan kecukupan produksi tersebut, Kementan berharap impor beras menjadi pilihan terakhir. “Tapi yang perlu diperhatikan adalah harga beras yang berpengaruh terhadap inflasi. Kalau itu urusannya, maka cadangan Bulog harus cukup aman,” ujar Hari.

Dia menambahkan, Bulog harus melakukan pengadaan dalam negeri cukup besar. Sekarang penyerapan Bulog ada sebanyak 1,81 juta ton, sementara stok di gudang sebanyak 1,5 juta ton. Bulan ini, sejumlah daerah telah memasuki masa panen gadu. “Di Jawa Tengah Bulog menargetkan menyerap 500.000 ton, sedangkan di Sumatera Selatan rencana pengadaan 100.000 ton,” tutur Hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com