Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Ancam Pidanakan Pengusaha Penggemukan Sapi

Kompas.com - 10/08/2015, 20:56 WIB
Sabrina Asril

Penulis

 


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengungkapkan pemerintah melihat ada kesengajaan pengusaha penggemukan sapi (feed lotter) untuk tidak menyalurkan daging sapi ke pasaran. Maka dari itu, pemerintah mengancam akan memidanakan para pengusaha yang tetap tidak mau melepas daging sapi miliknya ke pasar. "Kami akan panggil para feed lotter kalau dia tidak salurkan sapinyan maka akan digunakan UU Perdagangan. Sehingga tidak sampai ganggu roda ekonomi nasional, apalagi dalam kondisi lesu ekonomi sekarang ini," ujar Gobel di istana kepresidenan, Senin (10/8/2015).

Di dalam UU Perdagangan disebutkan soal larangan melakukan penimbunan. Upaya tidak melepas sapi ke pasaran, sebut Gobel, adalah salah satu upaya penimbunan. Apalagi, kata dia, sudah ada upaya menghasut orang lain untuk melakukan tindakan serupa. "Sebetulnya ini melanggar. sekarang sudah dipanggil satu satu agar mereka mau melepaskan sapi-sapinya," kata Gobel.

Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan dirinya optimistis para feed lotter itu untuk akan kembali melepas daging sapinya jika Badan Urusan Logistik (Bulog) nantinya melakukan operasi pasar dan juga menyalurkan daging sapi impor. Pemerintah memutuskan memberi izin impor bagi Bulog untuk bisa mengimpor 50.000 ekor sapi potong. Pemberian izin impor ini sebagai solusi untuk menstabilkan harga di pasar yang kian melambung. Seluruh sapi siap potong itu akan tiba di Indonesia pada akhir Agustus. Upaya membuka keran impor ini dilakukan setelah harga daging sapi masih tinggi dan juga pemogokan yang dilakukan pedagang sapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com