Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daging Sapi Hilang di Pasaran, Pemerintah Intervensi

Kompas.com - 10/08/2015, 16:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Masyarakat resah. Di tengah masih tingginya harga daging sapi, tiba-tiba saja ketersediaan salah satu bahan pangan sumber protein itu lenyap akibat aksi mogok para pedagang sejak Minggu (9/8/2015) sampai Rabu (12/8/2015).

Aksi mogok tersebut merupakan bentuk protes pedagang atas kebijakan pemerintah yang membatasi impor sapi bakalan hanya 50.000 ekor. Kebijakan ini membuat pasokan sapi menjadi tersendat. (Baca: Pedagang Mogok Jualan, Stok Daging Sapi di Pasar Menghilang)

Menanggapi hilangnya daging sapi dari pasar tradisional, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menuturkan, pemerintah akan melakukan intervensi sesuai yang diperlukan.

"Kemarin saya rapat dengan Dirut Bulog (Djarot Kusumayakti). Bulog bilang siap melakukan intervensi ke pasar, terutama mengatasi kelangkaan daging sapi yang terjadi di pasar. Ini jangka pendeknya," kata Sofyan saat ditemui di sela-sela seremoni HUT Pasar Modal yang dihadiri Presiden Joko Widodo pada Senin (10/8/2015).

Sementara itu, sebagai upaya jangka panjang, pemerintah berjanji akan membenahi sistem pasokan daging sapi. Soal keputusan impor daging sapi, Sofyan mengaku tidak tahu pasti volume yang akan direalisasikan Bulog.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi mengatakan, aksi mogok berdagang ini terjadi di seluruh Jabodetabek, serta sebagian Jawa Barat dan Banten. "Kami mogok jualan daging karena harga terus naik, bahkan sampai tiga kali dalam seminggu terakhir, dan hal ini telah merugikan kami," ujar Asnawi, dikutip Kontan, Minggu (9/8/2015).

Dia mengatakan, rata-rata kenaikan harga daging di tempat pemotongan hewan atau jagal sebesar Rp 2.000-Rp 4.000 per kilogram (kg). Tak pelak, kondisi ini menimbulkan kerugian Rp 1,5 juta-Rp 2 juta per hari bagi pedagang lantaran modal mereka habis untuk membeli sapi yang harganya naik.

Untuk itu, APDI minta pemerintah segera mengambil sikap dan menghitung ulang kebutuhan serta ketersediaan pasokan sapi nasional. Jika pasokan daging kurang, keran impor bisa kembali dibuka.

Menurut APDI, pemberian izin impor sebesar 50.000 ekor dari permintaan asosiasi impor sebesar 250.000 ekor untuk kuartal ketiga tahun ini menjadi penyebab pasokan sapi berkurang. Efeknya, pedagang daging di pasar sepi pembeli akibat harga jual yang tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com