Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabinet Dikocok Ulang, Bankir Optimistis

Kompas.com - 18/08/2015, 11:14 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga pertengahan 2015, optimisme industri perbankan belum juga mekar seiring lesunya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, keputusan Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle kabinet, membuat asa para bankir mengembang.

Para bankir pun kembali bersemangat dan optimistis ada perbaikan kondisi ekonomi nasional yang lebih baik pada semester II-2015. "Setiap perubahan selalu menimbulkan harapan baru. Itu yang paling penting," ujar Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Nasional (Perbanas) Sigit Pramono saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut Sigit kalau perombakan kabinet tidak dilakukan kemarin, pasar akan terus merespon negatif pemerintahan Jokowi-JK. Pasalnya lanjut dia, pasar cenderung menunggu kebijkan apa yang akan diambil oleh pemerintah lantaran berita perombakan kabinet sudah cukup lama bergulir.

"Dengan adanya perombakan kabinet, maka sudah ada kepastian," kata dia.

Namun, meskipun Presiden Jokowi sudah mengambil keputusan merombak kabinet dan disambut baik pasar dan dunia usaha, langkah perbaikan kondisi ekonomi yang kongkrit masih dinantikan.

Sigit mengaku mengenal baik dengan ketiga menteri di bidang ekonomi yang masuk ke dalam kabinet yaitu Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli, dan Menteri Perdagangan Thomas Lembong. Di mata ketua Perbanas itu, ketiga orang tersebut dikontrol sebagai orang-orang yang kompeten.

"Dan saya yakin mereka akan diterima pasar. Persoalan pangan nomor satu yang harus ditangani. Penyerapan APBN saya juga mendesak ditangani setelah urusan pangan," ucap dia.

Dihubungi terpisah, Direktur Utama Bank Mandiri Budi G. Sadikin juga mengungkapkan hal yang senada. Keputusan Presiden Jokowi merombak kabinetnya, terutama menteri di bidang ekonomi, membuatnya kembali optimis dengan kondisi perekonomian nasional ke depan.

"Optimis dong kan ada alumni Mandiri jadi Menko Ekonomi," kata dia sembari tertawa.

Kinerja perbankan nasional pada semester I-2015 cenderung lesu, seperti tercermin dari laporan keuangan bank-bank.

PT Bank Central AsiaTbk (BCA) yang meraup laba bersih Rp 8,5 triliun naik 8,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bandingkan dengan pertumbuhan laba bersih tahun 2014 yang meningkat 24,2 persen dari tahun sebelumnya.

Kemudian Bank Mandiri membukukan laba bersih Rp 9,9 triliun naik 3,5 persen dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar Rp 9,6 triliun. Sedangkan laba PT Bank Rakyat Indonesia Persero (Tbk) hanya naik tipis 1,16 persen menjadi Rp 11,86 triliun.

Sementara laba bersih PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) "hanya"  Rp 2,43 triliun atau turun 50,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 4,94 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com