Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PKB Sayangkan Pesimisme Pemerintah Soal "Lifting" Migas

Kompas.com - 20/08/2015, 12:49 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) menyayangkan sikap pesimistis pemerintah dalam mematok target produksi terjual atau lifting minyak dan gas bumi (migas) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016.

Dalam RAPBN 2016, target lifting minyak dipatok 830.000 barrel per hari (bph), sedang lifting gas dipatok 1,155 juta barrel setara minyak per hari.

Sekretaris FPBK Syaiful Islam yang menyampaikan pandangan fraksi atas RAPBN 2016 dan nota keuangan dalam rapat paripurna menuturkan, target lifting migas tersebut tidak mengalami perubahansignifikan dibandingkan dengan APBNP 2015.

“FPKB menyayangkan sikap pemerintah yang tidak optimis dalam menaikkan produksi migas,” kata Syaiful, di gedung parlemen, Kamis (20/8/2015).

Adapun soal asumsi harga minyak Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) yang dipatok 60 dollar AS per barrel, pemerintah juga harus memperhatikan perkembangan geopolitik produsen minyak dunia.

Selain menyoroti soal lifting migas, FPKB juga memberikan pandangan terhadap asumsi makro ekonomi dalam RPABN 2015. FPKB menilai pemerintah optimistis dalam mematok target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan 5,5 persen. Syaiful mengatakan, hal tersebut dikarenakan ekonomi pada tahun ini diperkirakan maksimal tumbuh 5 persen.

“FPKB memprediksi pertumbuhan ekonomi 2016 bergerak di 5,3 persen – 5,5 persen. Oleh sebab itu, pemerintah harus menjadi lokomotif pertumbuhan,” sambung Syaiful.

FPKB juga meminta pemerintah untuk menjaga ekspektasi inflasi, dari target inflasi yang ditetapkan dalam RAPBN 2016 di level 4,7 persen. Diperlukan sinergi kebijakan dari pemerintah dan Bank Indonesia.

Dia mengatakan, potensi inflasi tahun depan masih datang dari komponen inti dan harga bergejolak. “Pemerintah perlu menjaga ketersediaan dan distribusi pangan, serta melakukan perbaikan sistem logistik nasional,” sambung Syaiful.

Mengenai asumsi nilai tukar, Syaiful menuturkan, FPKB berpandangan pemerintah dan BI serta Otoritas Jasa Keuangan harus melakukan usaha keras untuk mencapai target Rp 13.400 per dollar AS. Hal tersebut ia sampaikan mengingat, saat ini saja nilai tukar sudah bergerak mendekati Rp 14.000 per dollar AS.

Di sisi lain, suku bunga SPN 3 bulanan yang dipatok 5,5 persen juga harus dijaga dengan memperhatikan ekses dari kenaikan suku bunga Federal Reserves. “Lebih dari asumsi makro, pemerintah juga harus memperhatikan indikator kesejahteraan yang terdiri dari tingkat pengangguran 5,2-5,5 persen, tingkat kemiskinan 9-10 persen, dan indeks kesenjangan atau rasio gini 0,39. Ini wajib tercapai,” ucap Syaiful.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com