Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom Sesalkan Serapan Anggaran Pemerintah yang Tak Maksimal

Kompas.com - 23/08/2015, 18:05 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Realisasi penyerapan belanja 7 bulan pertama betul-betul mengecewakan. Padahal, pemerintah telah menyusun anggaran sedemikian besar untuk mewujudkan janji-janji pemerintahan Jokowi-JK.

Direktur Eksekutif INDEF Enny Sri Hartati mengatakan, pemerintah tahun ini telah menyusun anggaran belanja dalam APBN Perubahan 2015 sebesar hampir Rp 2.000 triliun. Bahkan, rencana belanja sebesar itu ditambal dari utang.

“Sudah dibela-belain utang, belanja saja tidak bisa. Membelanjakan anggaran saja tidak mampu,” sindir Enny dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Minggu (23/8/2015).

Sebagai informasi, hingga 31 Juli 2015 realisasi belanja negara mencapai Rp 913,5 trilun, atau hanya 46 persen dari pagu belanja dalam APBN Perubahan 2015 yang sebesar Rp 1.984,1 triliun. Dari total itu, penyerapan belanja keseluruhan Kementerian dan lembaga hingga 31 Juli 2015 mencapai Rp 261 triliun, atau hanya 32,8 persen.

Sementara untuk belanja modal K/L, hanya mencapai 20 persen. Enny lebih lanjut mengatakan, pemerintah dalam sisa waktu empat bulan ini diharapkan bisa menyerap anggaran tersisa.

Namun lebih dari itu, yang terpenting dan menjadi evaluasi ke depan adalah bukan hanya penyerapan anggarannya saja, melainkan juga dampaknya terhadap perekonomian.

“Kalau orientasinya proyek, penyerapan anggaran tidak efektif memberikan dampak ke ekonomi. Saya lihat kebanyakan ini masih orientasi proyek,” pungkas Enny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com