Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Kembali Melemah di Atas Level 14.100

Kompas.com - 02/09/2015, 09:08 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah pada awal perdagangan di pasar spot Rabu (2/9/2015), makin terpuruk hingga kembali menembus level 14.100.

Data Bloomberg pukul 08.45 WIB menunjukkan, mata uang garuda melorot ke posisi Rp 14.132 per dollar AS, dibanding penutupan kemarin pada 14.097,5.

Hari ini rupiah diprediksi bergerak turun. Turunnya harga komoditas-komoditas di tengah perlambatan ekonomi global bisa menyeret pelemahan rupiah lebih dalam.

Isu perlambatan global yang semakin menjangkiti ekonomi AS kembali memuncak malam tadi. Selain data ekonomi Tiongkok serta AS yang jauh dari memuaskan, ancang-ancang IMF untuk kembali memangkas proyeksi pertumbuhan global mengundang kepanikan terutama di pasar saham.

Imbal hasil US Treasury 10 tahun turun tajam 6 basis poin, sejalan dengan penurunan tajam S&P 500 hingga 2,96 persen. Volatilitas diperkirakan akan tetap tinggi paling tidak hingga FOMC meeting di minggu kedua bulan September ini.

Inflasi yang diperkirakan naik justru turun di Agustus di Indonesia. Dampak penurunan harga minyak serta perlambatan ekonomi domestik sepertinya lebih mendominasi inflasi agustus mengungguli kenaikan harga pangan akibat musim kering.

Rupiah pun justru melemah merespon data inflasi walaupun mata uang lain di Asia berhasil menguat cukup signifikan terhadap dollar AS. Cadangan devisa yang datang akhir pekan ini diperkirakan kembali turun, berpotensi meningkatkan kekhawatiran terhadap kemampuan BI mencegah depresiasi rupiah yang terlalu dalam.

"Rupiah berpeluang kembali melemah hari ini melihat harga komoditas yang turun drastis," demikian riset Samuel Sekuritas Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com