Bambang Susantono, Vice-President for Knowledge Management and Sustainable Development ADB menuturkan, sederhananya RBL ini berarti ADB membiayai infrastruktur yang diselesaikan pemerintah (disbursement).
“Infrastruktur yang sudah terbangun, sesuai dengan kualitas internasional, seusai standar ADB bisa reimburs atau mengganti uang pemerintah. Mereka (PLN) merampungkan transmisinya, nanti kami ganti,” ucap Bambang, Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Deputy Country Director ADB Edimon Ginting menambahkan, salah satu transmisi yang sedang dikerjakan adalah transmisi di Sumatera Utara. Menurut Edimon, transmisi di Sumatera Utara sangat mendesak untuk dibangun lantaran sudah sering terjadi pemadaman listrik.
“Sumatera Utara kan sudah hampir mati listriknya. Begitu ada proyeknya, kami cairkan langsung pinjamannya,” ucap Edimon.
Sebagaimana diketahui, ADB memberikan pinjaman dengan plafon sampai 1,4 miliar dollar AS pada tahun ini. Rencananya ADB juga telah menyiapkan pinjaman sebesar 2,2 miliar dollar AS untuk tahun depan. Selain melalui RBL, bantuan juga diberikan dalam bentuk project lending, serta program based lending.
Mantan Wakil Menteri Perhubungan itu menyampaikan, dua sektor prioritas yang mendapatkan bantuan dari ADB ialah energi dan transportasi. Namun ke depan ADB akan merambah infrastruktur yang sifanya sosial seperti pendidikan dan kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.