Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kiat Rizal Ramli agar Pariwisata Indonesia Makin Bergeliat

Kompas.com - 09/09/2015, 17:02 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli merencanakan agenda besar untuk pembangunan pariwisata lima tahun ke depan. Intinya, pemerintah akan mengambil alih kewenangan pemerintah daerah untuk pengembangan kawasan wisata.

Rizal mengklaim, banyak Gubernur yang justru meminta pemerintah pusat agar daerahnya dikembangkan, seperti Lombok dan Flores. Namun begitu, dia meminta Pemerintah Daerah juga ikut berpartisipasi agar pariwisata di daerah mereka bergeliat.

“Satu, rakyatnya diajarkan senyum. Karena memang ada daerah-daerah yang masyarakatnya susah senyum. Lee Kuan Yew itu bikin program senyum untuk orang Singapura selama 10 tahun, dan sekarang mereka menjadi murah senyum,” kata Rizal dalam rapat Badan Anggaran DPR RI, Jakarta, Rabu (9/9/2015).

Kedua, lanjut Rizal meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan kebersihan. Menurut dia, tidak mungkin akan ada turis berdatangan di lokasi yang jorok. “Pak Menteri Pariwisata, Pak Arief ini mantan CEO Telkom. Dia sudah biasa bikin warung Telkom umum. Saya minta dia bikin WC-WC umum,” imbuh Rizal.

Dia bilang, toilet umum itu nantinya lebih baik dikelola oleh masyarakat di lokasi wisata. “Jangan pemda. Kalau pemda pasti tidak beres,” kata dia.

Saat ini, Rizal menerangkan ada lima hingga tujuh destinasi wisata yang rencananya akan dikembangkan, termasuk DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu. Rizal menyebut, DKI Jakarta bisa dikembangkan sebagai pusat bisnis, pusat belanja, dan juga pusat kesehatan dan olahraga.

“Nanti kalau ada LRT, kalau lewat lokasi-lokasi ini, bisa (promosi) one day ticket,” ucap Rizal.

Sementara itu, untuk Kepulauan Seribu dia bilang pemerintah berencana membersihkan laut Jakarta. Rizal yakin tidak akan ada turis mau masuk ke lokasi wisata yang banyak sampahnya.

“Dubes AS waktu sama saya bilang, Indonesia pembuang sampah plastik nomer dua terbanyak setelah China,” tutur Rizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com