Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paket Ekonomi Diumumkan, Rupiah Masih Lesu

Kompas.com - 10/09/2015, 09:23 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Paket kebijakan ekonomi yang diumumkan pemerintah kemarin, rupanya belum bisa memberikan dukungan kepada rupiah. Pada awal perdagangan di pasar spot Kamis (10/9/2015), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kembali tersungkur hingga menembus level 14.300.

Berdasarkan data Bloomberg, pukul mata uang garuda pukul 09.00 WIB melemah ke posisi Rp 14.323 per dollar AS, dibandingkan penutupan kemarin pada 14.261,5.

Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, paket kebijakan ekonomi yang diumumkan menjelang malam kemarin gagal memberikan rincian yang spesifik sehingga respon positif yang signifikan serta meningkatkan prospek pertumbuhan sepertinya belum akan terlihat. Kebijakan moneter BI lebih menyasar stabilitas rupiah bukan pertumbuhan.

"Dalam jangka pendek rupiah masih berpeluang menguat mengikuti sentimen pelemahan dollar AS di pasar global walaupun pelemahan tajam harga komoditas akan mencegah penguatan yang signifikan," sebutnya pagi ini.

Sementara indeks dollar AS terus turun bersama dengan Indeks S&P 500. Di sisi lain euro berhasil menguat. Optimisme terhadap perekonomian AS secara konsisten terus bergeser ke arah Zona Euro.

Harapan kenaikan Fed rate di September secara konsisten terus tergerus, volatilitas tinggi dengan kecenderungan pelemahan di pasar saham AS merupakan indikasi perekonomian AS saat ini belum cukup kuat menahan kenaikan suku bunga.  Inflasi Tiongkok ditunggu pagi ini dan diperkirakan naik.

Kemarin rupiah menguat tipis mengikuti penguatan mata uang lain di Asia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com