Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNP2TKI Apresiasi TNI AL yang Tangkap Kapal Pengangkut TKI Ilegal

Kompas.com - 17/09/2015, 17:12 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengapresiasi keberhasilan aparat TNI-AL yang menyergap kapal tongkang berisi 23 TKI nonprosedural dan satu balita, di perairan Tanjung Jumpul, Asahan Sumatera Utara.

"Kami mengapresiasi kerja anggota TNI AL  yang berhasil mengamankan WNI yang tidak berdokumen sebagai TKI dan berharap dapat menangkap siapapun yang terlibat dalam modus penempatan TKI secara non prosedural," kata Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, di Jakarta, Kamis (17/9/2015).

Seperti diketahui, Rabu (16/9/2015) kemarin TNI-AL menangkap kapal yang ditumpangi TKI dalam perjalanan kembali ke Tanah Air dari Malaysia. Penumpang kapal tongkang terdiri dari 17 laki-laki, 5 perempuan dan 1 balita itu kemudian dibawa dan diperiksa di Kantor Imigrasi Tanjung Balai. Hasil pemeriksaan menunjukkan, mereka berasal dari Sumatera Utara, Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Manado.

Berdasarkan pemeriksaan pada seluruh penumpang kapal, hanya 6 orang memiliki paspor, sedangkan belasan lainnya telah didata dan diberi pengarahan. Sebanyak 23 orang TKI nonprosedural atau ilegal dan balita itu dipulangkan ke kampung halaman masing-masing. Sementara aparat TNI AL terus memeriksa  nakhoda kapal tongkang.

Nusron mengatakan, dalam dua pekan terakhir ini aparat BNP2TKI juga telah melakukan tindakan hukum terhadap dua PPTKIS yang melakukan praktik pemberangkatan secara ilegal yang berinisial EDM dan AFI.

"Saya sudah perintahkan kepada Plt Direktur Pengamanan untuk membawa mereka untuk penyelesaian hukumnya, agar mereka dikenakan sanksi hukum," kata Nusron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com