Direktur Jendral Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Bambang Heru Cahyono mengatakan program pusat industri berbasis TIK merupakan cara pemerintah untuk meningkatkan daya saing pelaku industri dan membuka jaringan pasar yang lebih luas melalui pemanfaatan TIK.
"Banyuwangi memiliki jumlah dan jenis pelaku usaha kecil dan menengah yang potensial serta memiliki infrastruktur yang memadai dengan beberapa titik wifi. Dan ini menjadi instrumen yang mendukung pengembangan pusat industri berbasis tekhnologi informasi dan komunikasi," jelasnya, Jumat (19/9.2015).
Nantinya dalam program pilot project pusat industri berbasis TIK tersebut, ada beberapa kegiatan yang akan dijalankan, antara lain adalah pemberian fasilitas dan pembinaan teknis dan bisnis untuk UMKM, pendampingan penuh UMKM menjadi enterpreneur yang tangguh dan mandiri, dan membentuk UMKM menjadi e-UMKM.
“Selain itu nanti kami juga akan membangun inkubator bisnis TIK dan akan memberikan pembinaan untuk mempercepat keberhasilan pengembangan bisnis melalui rangkaian program seperti membuka jaringan pemasaran, pengembangan marketing, mentoring dan pelatihan bisnis sampai membantu manajemen dan pengelolaan perusahaan,” terang Bambang.
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi, 99 persen perusahaan yang ada di Indonesia merupakan UMKM. Sektor ini mempekerjakan lebih dari 99 juta penduduk. Bahkan 59 persen GDP Indonesia berasal dari UMKM.
“Namun jumlah enterpreneur ini baru sebesar 1,65 persen dari seluruh populasi penduduk nasional. Program kami ini salah satunya juga untuk menciptakan generasi enterpreneur,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.