Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"The Fed Tidak Hanya Tersandera, Mereka Sukarela Menyanderakan Diri"

Kompas.com - 22/09/2015, 10:54 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com Biasanya, pasar keuangan dunia akan merespons semua kebijakan The Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat yang dinilai sangat berkuasa di dunia. Namun, saat ini sepertinya kondisi tersebut berbalik. Keputusan The Fed pada pekan lalu untuk menahan suku bunga acuannya antara lain disebabkan oleh adanya guncangan di pasar finansial.

Karena kebijakan tersebut, sejumlah pengamat menilai langkah The Fed sudah tersandera oleh pasar.

"Bank sentral tidak hanya tersandera, mereka sukarela menyanderakan diri ke pasar," ucap David Kelly, Chief Global Strategist JPMorgan Funds, seperti dikutip CNNMoney.

Keputusan Ketua The Fed Janet Yellen untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol dinilai tidak murni berdasarkan aspek fundamental ekonomi.

Meski Yellen menyebutkan saat ini AS sudah tidak menghadapi krisis lagi, dia masih enggan untuk mengerek suku bunga acuan. Secara spesifik, Yellen menyebut, kebijakan tersebut dilakukan karena adanya volatilitas pasar finansial yang dipicu oleh kekhawatiran melambatnya pertumbuhan dunia.

"Hampir 50 tahun menganalisis The Fed, saya tidak pernah melihat hal seperti ini," kata David Jones, mantan ekonom The Fed yang saat ini menjabat sebagai Presiden DMJ Advisors.

Pada akhir Agustus lalu, pasar saham AS dan global anjlok seiring adanya sejumlah sinyal perlambatan ekonomi China yang kian dalam. Pasar khawatir, China yang merupakan perekonomian terbesar kedua dunia akan menyeret kejatuhan ekonomi global. 

The Fed sendiri dinilai memiliki andil terhadap guncangan di pasar finansial. Investor cemas akan ketidakpastian mengenai waktu suku bunga dinaikkan. Rasa frustrasi mengenai rencana kenaikan suku bunga The Fed pula yang menyebabkan indeks Dow Jones anjlok hampir 300 poin pada Jumat (18/9/2015) lalu.

"Kami prihatin mengenai 'lingkaran setan' ini, sekarang dikatakan volatilitas pasar yang membuat The Fed menunda kenaikan suku bunga. Hasilnya, pasar semakin bergerak liar," kata Roger Aliaga-Diaz, senior economist Vanguard.

Kredibilitas dipertanyakan

Saat ditanya wartawan pekan lalu, Yellen sendiri mengakui bahwa pihaknya tidak mengantisipasi dan tidak bisa mengatasi adanya lingkaran setan itu. The Fed tidak bisa keluar dari kebijakan suku bunga rendah. Berbagai pihak menilai, jawaban dari wanita paling berkuasa di dunia itu tidak menenangkan.

Yellen memang menekankan bahwa kebijakan The Fed tidak merespons situasi pasar saham yang fluktuatif. Namun, masalahnya, dengan mengambil kebijakan tidak berdasarkan fundamental perekonomian, The Fed justru seakan menyokong persepsi bahwa mereka merespons kejadian di pasar.

Pada akhirnya, hal ini merujuk pada masalah kredibilitas The Fed karena para investor memperhatikan langkah The Fed apakah akan menaikkan suku bunga pada bulan depan, Desember, atau menunggu hingga tahun depan.

"Persepsi adalah segalanya. Dia (Yellen) bilang kemungkinan Oktober, tetapi apakah Anda percaya dengan ucapannya?" ujar Jones.

Untuk bisa kembali mengontrol, The Fed disarankan untuk menaikkan suku bunga pada Oktober ini. Langkah tersebut akan menunjukkan bahwa The Fed tidak takut terhadap pasar dan percaya akan kemampuan ekonomi AS dalam menghadapi guncangan global.

"Kenaikan suku bunga pada Oktober juga akan mengurangi tingkat ketidakpastian, membantu pasar saham dan perekonomian," kata Kelly dari JPMorgan. (Barratut Taqiyyah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com