"Kalau solar yang diturunkan enggak ada masalah," kata Iskandar ditemui usai meresmikan uji pasar Pertalite di Lampung, Selasa (6/10/2015).
Iskandar menuturkan, pertimbangan menurunkan harga solar sebab BBM jenis ini dinilai lebih mampu memberikan stimulus pada perekonomian, ketimbang Premium.
Iskandar menjelaskan, 90 persen solar digunakan untuk transportasi barang dan penumpang. Hanya 10 persen solar yang dikonsumsi kendaraan pribadi. Sebaliknya, 91 persen Premium dikonsumsi oleh kendaraan pribadi. Dan hanya kurang dari 10 persen yang lari ke transportasi barang dan penumpang. "Dari aspek makro ekonominya, yang bisa menstimulus ekonomi ini solar," kata Iskandar.
Menurut Iskandar, apabila Premium yang diturunkan justru masyarakat pengguna kendaraan pribadi tidak bisa berfikir efisien. Sebabnya, harga Premium akan makin murah. "Kalau untuk stimulus ekonomi ini sebenarnya solar yang diturunkan," kata dia.
Pekan lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyiratkan penurunan harga BBM yang paling mungkin dilakukan adalah untuk jenis solar. Sayangnya dia enggan secara gamblang menyebut jenis BBM yang akan diturunkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.