Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMN Ditolak DPR, Bagaimana Nasib Pembangunan "Runway" 3 Bandara Soekarno-Hatta?

Kompas.com - 02/11/2015, 14:44 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sama dengan Pelni, PT Angkasa Pura II (AP II) juga mengaku kecewa dengan keputusan DPR RI yang menolak dana Penyertaan Modal Negara (PMN) di APBN 2016. (baca: PMN Ditolak DPR, Pelni Kecewa)

Meski begitu, menurut Direktur Utama AP II Budi Karya, perseroan akan mencoba mencari dana lain agar nasib pembangunan landasan pacu 3 atau runway Bandara Internasional Soekarno-Hatta tak terbengkalai.

"Saya mungkin me-manage itu dengan dana sendiri dan dana dari pinjaman dulu. Sampai APBN Perubahan 2016 kita dapat itu (dana PMN)," ujar Budi saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Senin (2/10/2015).

AP II mengajukan Penyertaan Modal Negara dalam RAPBN 2016 sebesar Rp 2 triliun. (baca: Bangun "Runway" 3 Bandara Soekarno-Hatta, AP II Minta PMN Rp 2 Triliun)

Rencana pembangunan runway 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan dimulai tahun ini dengan tahap awal yakni melakukan pembebasan lahan.

Dengan panjang runway 3 mencapai 3,6 kilometer, AP II optimistis kapasitas pergerakan pesawat akan bertambah.

Saat ini pergerakan pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sudah 72 pergerakan per jam, dengan adanya runway 3 maka akan mencapai 100 pergerakan pesawat per jam. Namun dengan ditundanya dana PMN, proyek tersebut terancam molor.

Sebenarnya kata Budi, apabila pemerintah benar-benar bisa menyetujui PMN pada APBN-P 2016 nanti, penundaan seperti yang terjadi saat ini bukan masalah.

"Kalau sampai APBN-P 2016 enggak dapet juga, saya harus mengorbankan proyek-proyek untuk kita delay," ucap dia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com