Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Berapa Banyak Duit Bangun Infrastruktur Empat Tahun ke Depan?

Kompas.com - 04/11/2015, 20:45 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menggenjot pembangun infrastruktur selama empat tahun sisa pemerintah Presiden Jokowi suatu keniscayaan. Bila tidak dilakukan, Indonesia akan semakin tertinggal dari negara-negara lain. Lantas, butuh berapa banyak duit untuk menggenjot pembangunan itu?

Menurut Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), kebutuhan dana untuk pembangunan infrastruktur hingga empat tahun tahun ke depan mencapai 500 miliar dollar AS. Andai dirupiahkan dengan kurs Rp 13.400, angkanya mencapai Rp 6.700 triliun. "Kalau lihat total keseluruhan empat tahun mendatang itu 500 miliar dolar AS kebutuhan infrastuktur dan itu 40 persennya pemerintah. Jadi sekitar 200 miliar dolar AS itu diharapkan dari pemerintah yang 300 miliar dollar AS dari swasta. Kira-kita hampir sekitar itu," ujar Ketua Kadin Suryo Bambang Sulisto di Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Menurut Kadin, berbagai prioritas sektor masih menjadi incaran pihak swasta. Proyek tersebut yakni jalan tol, pembangunan pelabuhan, dan pembangkit listrik. Intinya, ucap Suryo proyek yang tingkat pengembalian investasinya bisa lebih cepat. "Jadi kalau swasta itu dia kan enggak mau yang jangka panjang, yang tingkat pengembaliannya lebih dari 10 tahun, itu pemerintahlah, urusannya pemerintah. Kalau kayak waduk itu pemerintah lah," kata dia.

Untuk tahun ini, dana pembangunan infrastruktur dari pihak swasta mencapai 52 miliar dollar AS. Sementara pemerintah hanya sekitar 23 miliar dollar AS. Total proyeknya mencapai 43 proyek. Di antaranya proyek pembangunan pelabuhan, jalan tol, waduk, hingga rel kereta api.

Ridwan Aji Pitoko/Kompas.com Gambaran kondisi terkini pembangunan jalan darat Mensalong-Tou Lumbis. Jalan itu termasuk penghubung Kalimantan Utara (Kaltara) dengan perbatasan Sabah, Malaysia. Foto diambil Rabu (28/10/2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com