Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNP2TKI: Waspadai "Pendompleng" KUR TKI

Kompas.com - 11/11/2015, 22:19 WIB
Sri Noviyanti

Penulis


KOMPAS.com
– Kebijakan pemerintah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) khusus untuk tenaga kerja Indonesia (TKI) ditengarai masih rawan disusupi pihak nakal. Para TKI diminta mewaspadai kemungkinan tersebut.

“(Namun) dalam praktiknya masih ada pihak-pihak yang nakal dengan upaya pemerintah ini,” kecam Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid, Rabu (11/11/2015).

Padahal, kata Nusron, penyaluran KUR khusus TKI itu merupakan bagian dari keinginan Pemerintah untuk mendorong para TKI mengalami peningkatan dari semua segi. “(Yang) salah satunya ya terkait beban biaya tinggi untuk penempatan,” ujar dia.

Selama ini, beban biaya penempatan TKI di luar negeri identik dengan utang berbunga tinggi lewat rentenir. “Dalam upaya menghindarkan TKI terjerat utang dengan bunga tinggi adalah KUR TKI yang bunganya jauh lebih kecil,” tegas Nusron.

Per 1 September 2015, BNP2TKI menutup operasional lembaga-lembaga keuangan BPR maupun koperasi simpan pinjam yang selama ini memberikan layanan pembiayaan untuk TKI. BNP2TKI mempersilakan TKI yang tak punya cukup biaya penempatan untuk memanfaatkan fasilitas KUR khusus TKI.

Kepala Balai Pelayanan Penempatan TKI (BP3TKI) Jakarta Gatot Hermawan mengungkapkan, fasilitas KUR untuk penempatan TKI masih butuh sosialisasi dan pengawasan. Menurut dia, masih saja ada indikasi calon TKI menggunakan pinjaman selain fasilitas tersebut.

Gatot menambahkan, ada bukti calon TKI yang mengajukan proses penempatan dengan berbekal keterangan menggunakan biaya sendiri tanpa ada bukti transfer resmi dari perbankan. Dia meminta calon TKI yang mengajukan proses penempatan dengan biaya sendiri melampirkan bukti transfer dari bank.

 “Hal ini diperlukan untuk menghindarkan calon TKI dari praktik rentenir secara terselubung yang mendompleng kebijakan Pembiayaan Penempatan Melalui KUR. Kita perlu memastikan di kemudian hari calon TKI benar-benar aman,” tegas Gatot.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com