Data RTI menunjukkan, hingga sekitar pukul 09.45 WIB, indeks melaju 74,40 poin (1,67 persen) ke posisi 4.520,86.
Tercatat 125 saham naik, 60 saham turun, dan 46 saham masih stagnan. Adapun nilai transaksi sudah menembus Rp 1 triliun dengan volume 763,81 juta lot saham.
Kemarin IHSG ditutup melorot 114,102 poin (2,5 persen) pada 4446,458.
David Nathanael, Analis First Asia Capital mengatakan, sentimen kawasan pasar akan dipengaruhi data manufaktur China yang diperkirakan masih mengalami kontraksi. Sementara dari domestik data inflasi November yang diperkirakan berkisar 0,1 persen-0,2 persen (mom).
Dia memperkirakan, pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini masih rawan koreksi namun pelaku pasar bisa mengakumulasi sejumlah saham unggulan yang relatif murah karena berada di area oversold akibat tekanan jual pemodal asing.
Prediksinya, IHSG akan bergerak di kisaran support 4.420-4.380 dan resistance 4.480 - 4.510.
Menurut David, tekanan jual kemarin terutama terimbas faktor eksternal setelah resiko pasar emerging market meningkat menyusul kekhawatiran memburuknya perkembangan perekonomian China.
"Perkembangan ini terjadi sebagai antisipasi masuknya Yuan dalam keranjang mata uang IMF dan menjelang rencana kenaikan tingkat bunga Fed Fund Rate akhir tahun ini." Jelas David dalam riset yang diterima Kontan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.