Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Indonesia Harus Ofensif

Kompas.com - 02/12/2015, 14:38 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 31 Desember 2015 mendatang Deputi Bidang Kerjasama Ekonomi Internasional, Rizal Afandi Lukman mengkhawatirkan semangat membuka usaha di luar negeri pelaku usaha lokal yang masih rendah.

Indonesia, menurut Rizal menjadi zona nyaman bagi para pelaku usaha lokal. Ekonomi Indonesia dinilai sedang meningkat, sehingga para pelaku usaha di Indonesia jadi merasa puas hanya dengan pasar domestik.

Rizal mengistilahkan pelaku usaha di Indonesia dengan jago kandang. Hal ini akhirnya mengakibatkan rendahnya pemasukan dari eksport.

"Angka export to GDP menjadi paling rendah. Hanya 24 persen sedangkan Malaysia dan Philipina bisa 60 sampai 70 persen," tutur Rizal.

Hal tersebut dinilai tidak menguntungkan. Menurut dia, MEA harusnya dijadikan kesempatan untuk memacu para pengusaha untuk berani mengekspor produknya.

"Kita harus ofensif. Tapi faktanya malah defensif. Buktinya kalau pasar dalam negeri diotak-atik baru ramai," ucap Rizal.

Padahal, menurut Rizal,  membuka bisnis di luar tidak ada ruginya. Dia mencontohkan, ekonomi negara lain di ASEAN pertumbuhannya cukup tinggi.

"Negara lain pertumbuhannya bisa sampai 5 persen. Region kita (ASEAN) juga meningkat. Jadi jangan terlalu nyaman dengan comfort zone," kata dia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com