Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jadi Dirjen Pajak, Sigit Akui Beberapa Kebijakan Tak Berjalan

Kompas.com - 03/12/2015, 11:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sigit Priadi Pramudito telah mengajukan permohonan pengunduran diri dari jabatan Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak. Pengunduran diri Sigit ini lantaran dirinya mengaku tidak berhasil mencapai target penerimaan pajak sebesar 85 persen.

Selama dirinya menjabat sebagai Dirjen Pajak, Sigit pun mengaku ada beberapa program dan kebijakan yang tidak berjalan. Padahal, kebijakan ini potensial untuk menggali penerimaan pajak.

Sigit mengungkapkan, salah satu kebijakan yang paling besar namun tak berjalan adalah kewajiban perbankan untuk menunjukkan bukti potong bunga deposito dan tabungan. (baca: Pemerintah Resmi Cabut Aturan Pajak soal Bunga Deposito)

Padahal, kata dia, kalau hal itu dapat terjadi, maka Direktorat Jenderal Pajak dapat menggali penerimaan pajak dari data tersebut.

"Ada beberapa kebijakan yang waktu itu tidak bisa jalan, dalah satunya dengan membuka rekening bank. Kalau kita punya akses ke bank lebih mudah menagih pajaknya. Itu target Rp 120 triliun," ujar Sigit di Kantor Ditjen Pajak, Rabu (2/12/2015).

Kebijakan lain yang disebut Sigit tidak berjalan adalah mengenai undang-undang biaya meterai.  Ia mengatakan, undang-undang tersebut diarahkan untuk dapat diimplementasikan tahun ini, namun ternyata tidak dapat terealisasi. (baca: Ditjen Pajak: Transaksi Belanja Ritel Tak Dikenakan Bea Meterai)

"Ketiga itu adalah mengenai PPn jalan tol. Itu lumayan, Rp 152 triliun kita hilang (potensi penerimaan pajak," jelas Sigit.  (baca: Jokowi Kurang "Sreg", Pajak Jalan Tol Akhirnya Dibatalkan)

Sigit menjelaskan, berdasarkan data terakhir, pada bulan November realisasi pajak baru mencapai 66 persen dan penerimaan pajak hanya sekitar 80 hingga 82 persen pada akhir tahun 2015. Adapun target penerimaan pajak dalam APBN-P 2015 adalah Rp 1.294 triliun.

baca juga: Mundur sebagai Dirjen, Sigit Bakal Jadi Penagih Pajak Keliling

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com