Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

70 Persen Komponen Kereta Buatan China Berbahan Aluminium dan "Stainless Steel"

Kompas.com - 11/12/2015, 21:13 WIB
Estu Suryowati

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Industri hilir pertambangan mutlak dibangun. Sebab, peluang permintaan akan produk hilirisasi pertambangan terbuka lebar. Dari China misalnya, salah satu negara mitra dagang utama Indonesia, yang kini tengah menuju menjadi negara teknologi maju, kebutuhan akan aluminium dan stainless steel amat besar. Salah satu contohnya, dalam industri perkeretaapian di China.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, sebanyak 70 persen komponen kereta api berasal dari aluminium dan stainless steel. “Seharusnya kita yang punya deposit aluminium dan stainless steel di dunia harus bisa mengarahkan atau menghasilkan komponen-komponen tersebut,” kata dia kepada wartawan usai pembukaan Pusat Desain dan Rekayasa Industri Penunjang Perkeretaapian, di Institut Teknologi Bandung, hari ini, Jumat (11/12/2015).

“Artinya, China jangan ambil mentah dari kita. Tetapi sudah berbentuk komponen stainless steel atau aluminium,” kata dia lagi.

Bukan baru-baru ini saja, hilirisasi tambang memang terus diserukan oleh pemerintah. Sejak 2009, pemerintah melalui Undang-undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Mineral Tambang dan Batubara (Minerba) telah mengamanatkan seluruh material mentah untuk dilakukan pengolahan dan peningkatan nilai tambah di dalam negeri.

Namun hingga saat ini, pelaksanaan amanat UU Minerba terkesan setengah hati. Aturan turunan dari beleid itu pun dinilai Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI banyak melenceng. UU Minerba masuk dalam salah satu usulan yang kena revisi.

Lantas, apa hasil dari pelaksanaan UU Minerba lima tahun terakhir? Beberapa waktu lalu, kompas.com berkesempatan mengunjungi salah satu proyek fasilitas pengolahan dan pemurnian bijih mineral (smelter) bauksit di Ketapang, Kalimantan Barat.

Smelter patungan milik pengusaha Indonesia dan China itu tersendat pembangunannya, lantaran pelarangan ekspor mineral mentah. Padahal, smelter itu dibangun untuk mengolah bauksit mentah menjadi smelter grade alumina (SGA). SGA ini merupakan bahan baku pembuatan aluminium oleh salah satunya PT Inalum (Persero).

Di Indonesia, belum ada satupun pabrik pengolahan SGA. Sehingga, seluruh SGA diimpor dari Australia. (baca: Pembangunan "Smelter" Tersendat, Perusahaan Bauksit Minta Dispensasi Ekspor)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com