Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Desa Membangun Indonesia Jadi Komitmen Kementerian Desa

Kompas.com - 14/12/2015, 16:23 WIB

KOMPAS.com - Festival Desa Membangun Indonesia menjadi komitmen Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal, dan Transmigrasi (Kementerian Desa) mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian desa. Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Desa Ahmad Erani Yustika mengatakan bahwa komitmen itu harus terus dikawal agar mencapai hasil sebagaimana diharapkan.

“Festival ini untuk menjaring komitmen bersama semua pihak untuk berpartisipasi dan berperan dalam mengimplementasikan UU Desa agar sesuai dengan apa yang di cita-citakan bersama,” ujar Ahmad Erani Yustika, saat memberikan sambutan dalam acara Festival Desa Membangun Indonesia, di Hotel Grand Mercure Kemayoran Jakarta Pusat, Senin (14/12/2015).

Pada tahun depan diharapkan ada akselerasi dalam pelaksanaan UU Desa melalui penguatan koordinasi dan kolaborasi antar-pemerintah dan aktor pemangku kepentingan desa yang berasal dari non-pemerintah. "Koordinasi antar pemerintah dan aktor pemangku kepentingan desa yang berasal dari non-pemerintah penting dilakukan untuk melakukan akselerasi pelaksanaan UU Desa,” tandasnya.

Sebagai penanggung jawab kegiatan Festival Desa Membangun Indonesia, lebih lanjut, Erani menegaskan kegiatan tersebut sebagai peneguhan Gerakan Nasional Membangun Indonesia guna menghimpun gagasan dan pengetahuan untuk didorong sebagai regulasi maupun pembelajaran bersama.

"Selain itu, juga untuk mengangkat tindakan praktik-praktik baik (best practices) dari tingkat desa, kabupaten/kota, dan provinsi untuk pengembangan kebijakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa," urainya.

Erani menambahkan, gerakan desa membangun Indonesia merupakan kebijakan strategis yang dirumuskan berdasarkan tri sakti dan catur sakti, bahwa desa harus bertenaga secara sosial, berdaulat secara politik dan bermartabat secara budaya, serta mandiri secara ekonomi.

Konsensus nasional

Akan tetapi, imbuh Erani,  membangun desa tidak semudah membalik telapak tangan. Banyak sekali kendala yang terjadi, mulai dari persoalan yang bersifat substansi paradigmatik, tumpang tindih regulasi, hingga hal-hal yang bersifat teknis.

“Gerakan desa membangun Indonesia ini  harus menjadi konsensus nasional dan menjadi gerakan bersama dalam mewujudkan Nawa Cita Pemerintahan Jokowi-JK, yakni membangun Indonesia dari pinggiran,” tandasnya.

Sebagai informasi, kegiatan Festival Desa Membangun Indonesia ini  mengundang 3000 perserta dan dijadwalkan akan dihadiri Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Desa Marwan Jafar, kementerian dan lembaga terkait dari pusat, provinsi dan kabupaten/kota, serta 1500 kepala desa dari berbagai penjuru Indonesia.

Rangkaian Festival terdiri dari Kongres Desa untuk merumuskan rekomendasi strategis dalam bentuk naskah kebijakan (Roadmap PPMD) dan dokumen Konsensus Nasional, dan Rembuk Nasional Desa Membangun Indonesia sebagai acara puncak.

Kemudian, agenda pokok kegiatan adalah:

1) Laporan Menteri tentang satu tahun pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa

2) Pembacaan Konsensus Nasional

3) Pencanangan Gerakan Nasional Desa Membangun Indonesia oleh MenDesa bersama Presiden RI

4) Dialog Menteri Desa dengan Kepala Desa, perwakilan dari seluruh Indonesia, serta Pameran dan Pertunjukan Seni Budaya Nusantara untuk mempromosikan hasil-hasil kegiatan dari kabupaten lokasi Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) dan Ditjen PPMD, serta dilengkapi dengan arena lomba/pertunjukan seni budaya nusantara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com