Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Penumpang Gelap di "Tax Amnesty"?

Kompas.com - 16/12/2015, 17:20 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aturan kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) dipastikan tidak akan selesai dalam pembahasan Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2015, dengan alasan ketiadaan waktu.

Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo melihat, molornya pengesahan RUU Tax Amnesty jelas membuat orang menunggu-nunggu. Selain itu, Yustinus menduga, baru bisa dibahasnya RUU Tax Amnesty pada 2016 lantaran menunggu revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selesai.

"Kalau saya lihat kebijakan tax amnesty ini dari sisi apa yang dimaui masih belum jelas. Yang penting tax amnesty dulu, justifikasi belakangan. Apakah untuk kepatuhan atau apa?" kata dia dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (16/12/2015).

Yustinus juga mengatakan, ide tax amnesty ini diakui sejak awal agak janggal lantaran datang dari pemerintah dan bukannya pengusaha. RUU tax amnesty pun awalnya akan mengampuni semua jenis pidana kecuali tiga yakni terorisme, narkoba, dan human trafficking.

Meskipun belakangan, RUU tax amnesty hanya mencakup pengampunan sanksi administrasi dan sanksi pidana pajak. Kemudian Yustinus juga menyampaikan, setelah bertemu dengan beberapa pengusaha seperti termasuk asosiasi pengusaha seperti Apindo, ternyata mereka juga mengaku tidak peduli adanya tax amnesty.

"Berarti usulnya tax amnesty ini bukan dari pengusaha. Lalu siapa penumpang gelapnya? Ada penumpang gelap yang memang formalnya pengusaha tapi makelar. Atau pensiunan pejabat jadi pengusaha," kata Yustinus.

Terlepas dari penumpang gelap tersebut, Yustinus mengkritisi jika tarif yang dikenakan sangat rendah yakni 2 persen, 4 persen dan 6 persen. Menurut Yustinus, agar penerimaan negara lebih optimal, maka tarif yang dikenakan minimal 5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com