Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defisit Neraca Perdagangan Awal Perbaikan Ekonomi?

Kompas.com - 18/12/2015, 12:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada bulan November 2015 mengalami defisit sebesar 346,4 juta dollar AS.

Meskipun defisit, namun kondisi neraca perdagangan ini dinilai tidak perlu dikhawatirkan secara berlebih.

Menurut Ekonom Purbaya Yudhi Sadewa, pemerintah tidak perlu cemas menyikapi capaian neraca perdagangan bulan November. Pasalnya, secara keseluruhan tahun ini atau year to date, neraca perdagangan Indonesia masih tercatat surplus sebesar 7,81 miliar dollar AS.

Purbaya menyebut, defisit yang pertama kali dicatatkan selama tahun 2015 ini menjadi awal pertumbuhan ekonomi nasional ke depan. Ia menjelaskan, karena impor tumbuh lebih cepat, berarti tanda-tanda ekonomi mulai membaik.

"Kalau defisitnya itu karena impor tumbuh lebih cepat, berarti permintaan dalam negeri sudah mulai baik. Ini tanda-tandanya sudah mulai bagus," kata Purbaya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (16/12/2015).

Namun begitu, Purbaya mengingatkan pemerintah agar tetap berhati-hati terhadap defisit neraca perdagangan meski langkah yang dilakukan tidak perlu reaktif. Pemerintah, kata dia, harus segera membangun ekonomi domestik karena potensinya masih sangat baik.

"Ekonomi domestik kita sudah cukup baik ketimbang negara-negara lain. Malaysia pertumbuhannya minus 2 persen, dan juga Brazil minus 4 persen. Tapi, India mampu tumbuh 7 persen dan Filipina 7,8 persen. Ini yang harus diperhatikan dan ditingkatkan," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com