Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNP2TKI Lakukan Evaluasi Kinerja 2015

Kompas.com - 21/12/2015, 08:31 WIB
BANDUNG, KOMPAS.com - Dalam rangka memantapkan program prioritas dan strategis tahun 2016, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melakukan evaluasi kinerja tahun 2015. Kegiatan tersebut masih merupakan rangkaian acara Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) BNP2TKI Tahun 2015 di Bandung, sejak Jumat (18/12/2015) lalu.

Paparan evaluasi kinerja disampaikan oleh Deputi Kerjasama Luar Negeri Elia Rosalina, Deputi Penempatan Agusdin Subiantoro, dan Deputi Perlindungan Lisna Y Poeloengan. Turut hadir pula Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Barat Hening Widyatmoko sebagai narasumber.

Elia menjelaskan selama 2015 ini kedeputiannya telah melaksanakan kegiatan dengan baik, seperti membangun jejaring melalui Rapat Koordinasi dengan stakeholder terkait di luar negeri dan melakukan nota kesepahaman dengan lembaga pendidikan maupun negara penempatan.

Dia menambahkan, ada enam program yang sedang berjalan dengan negara penempatan, yaitu dengan Saudi Arabia di sektor otomotif dan saat in telah dilakukan pilot project untuk 11 orang TKI. Sementara itu, penjajakan untuk sektor maritim industri dilaksanakan dengan Singapura, lalu program G to P untuk sektor hospitality dengan Makau dan Jepang, kemudiaan diikuti tindak lanjut membuat MoU dengan Malaysia, dan perluasan kerjasama dengan CMS di Kanada.

"Ada lima sektor jabatan yang menjadi fokus tahun depan, kesehatan, hospitality, manufaktur, konstruksi dan perminyakan. Tapi, tidak menutup kemungkinan untuk sektor jabatan lain. Untuk itu kedeputian KLN dan promosi akan mencari demand sebanyak-banyaknya, dan selanjutnya tinggal menentukan skema penempatannya," ujarnya.

Deputi Penempatan BNP2TKI, Agusdin Subiantoro, juga memaparkan beberapa capaian kinerja kedeputiannya. Beberapa capaian itu adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR) TKI yang sudah berjalan tapi mesih perlu didorong lagi realisasinya.

Kedua, rating PPTKIS yang sudah mulai dilakukan tahun ini sebagai potret masing-masing lembaga penempatan TKI. Adapun realisasi ketiga adalah sosialisasi di 33 kabupaten/kota pada 13 provinsi yang dihadiri oleh 4.123 peserta.

Sementara itu, realisasi keempat adalah pelaksanaan Lembaga Terpadu Satu Pintu (LTSP). Menurut Agusdin, LTSP akan menjadi fokus Kepala BNP2TKI di 2016, khususnya akan dibuat di kantong-kantong TKI, seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Realisasi kelima, lanjut dia, integrasi sistem rekomendasi paspor yang dilakukan secara sistem dan paperless. Harapannya adalah menciptakan kemudahan, kemurahan dan kecepatan. Keenam, Pelayanan Pembayaran Non Tunai yang saat ini sudah berjalan untuk pembayaran asuransi, diharapkan sarana kesehatan dapat menyusul di tahun 2016.

Ketujuh, Pembenahan Sistem yaitu dengan memangkas bisnis proses penempatan TKI. Kedelapan, SIP (Surat Izin Pengarahan) yang saat ini sudah dilakukan di BNP2TKI dan diharapkan kedepannya sudah berbasis online dan antara SIP, SPR, dan pendaftaran sudah terintegrasi melalui SISKO-TKLN. Terakhir, PAP (Pembekalan Akhir Pemberangkatan) di tahun 2016 harus melakukan peningkatan kualitas instruktur melalui uji kompetensi.

Di sisi lain, untuk Kedeputian Perlindungan, Lisna Y Poeloengan mengatakan capaian kinerjanya selama tahun 2016 yaitu ada beberapa kegiatan Perlindungan yang mendapat perhatian di luar BNP2TKI, seperti pembentukan Helpdesk, program pemberdayaan daerah perbatasan, integrasi pemulangan TKI antara debarkasi dan embarkasi, penguatan pencegahan TKI non prosedural, dan pendataan kepulangan TKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Whats New
Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Whats New
Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Whats New
Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Whats New
Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Whats New
Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Whats New
Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com