Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Holding Bank BUMN Lahir Tahun 2018

Kompas.com - 21/12/2015, 12:51 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Awal pekan ini ATM Himbara Link Merah Putih bisa terwujud. Ini baru langkah awal dari rencana konsolidasi dan pembentukan induk (holding) bank pelat merah yang kini tengah dibahas Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pembentukan holding sektor perbankan merupakan salah satu dari 14 sektor yang bakal diajukan Kementerian BUMN ke Presiden. Jika berjalan lancar, proses holding perbankan BUMN bakal selesai di 2018 mendatang.

“Kami masih berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Keuangan, dan DPR untuk konsultasi lebih lanjut,” kata Gatot Trihargo, Deputi Bidang Jasa Keuangan Kementerian BUMN, akhir pekan lalu.

Pembentukan holding bank ini mirip dengan rencana lama pemerintah: Indonesian Bank Holding Company (IBHC).

Nantinya, empat bank BUMN yaitu Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), serta Bank Tabungan Negara (BTN) akan berkedudukan setara. “Mirip dengan Temasek di Singapura dan Khazanah di Malaysia,” ungkap Gatot.

Salah satu kendaraan untuk mewujudkan holding adalah ATM terintegrasi. Tahun depan, Gatot menyatakan, akan ada beberapa merger produk lain yang tercipta. Misalnya, mesin electronic data capture (EDC) terintegrasi.

Dari rencana pembentukan holding tersebut, Gatot mencatat setidaknya ada enam manfaat yang bisa diperoleh bank BUMN. Pertama, kapasitas pemberian kredit menjadi lebih baik.

Kedua, optimalisasi aset bank-bank BUMN. Ketiga, tercipta database (pusat data) terintegrasi.

Manfaat keempat, efisien dari segi belanja modal. Kelima, sinergi pemberian dividen. Keenam, meningkatkan nilai perusahaan atau rating ketika ingin mencari pendanaan lewat surat utang.

Dukungan mengalir

Mulya E. Siregar, Deputi Komisioner OJK, berpendapat, holding bank BUMN sejalan dengan konsep pengawasan terpadu (integrated supervision). Selain itu, konsep holding juga sebagai bentuk penerapan aturan kepemilikan tunggal. "Holding dipimpin oleh pejabat yang ditunjuk pemerintah," ujarnya.

Tentu, semua direksi bank BUMN mendukung pembentukan holding tersebut. Achmad Baequni, Direktur Utama BNI, mengatakan, pembentukan holding ini bertujuan agar bank milik pemerintah menjadi bank besar di kawasan Asia Tenggara.

“Selain itu, nantinya ketika sudah terbentuk holding, diharapkan biaya logistik dan operasional akan lebih ringan sehingga mendorong efisiensi,” kata dia kepada Kontan kemarin.

Menurut Baequni, peluncuran ATM Himbara Link yang direalisasikan hari ini, Senin (21/12), merupakan satu langkah maju.

Sebelumnya, kartu uang elektronik (e-money) bersama terintegrasi sudah terwujud lewat pembukaan akses e-Toll milik Bank Mandiri kepada saudara-saudaranya sesama bank BUMN beberapa waktu lalu.

Soal holding, Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri, menegaskan, banknya siap mengikuti arahan pemegang saham, dalam hal ini Kementerian BUMN.

Demikian juga dengan Maryono, Direktur Utama BTN, yang setuju dengan pembentukan holding, agar efisiensi bisa lebih dimaksimalkan. Ujung-ujungnya, “Keempat bank BUMN ini akan lebih cepat berkembang menjadi bank yang besar,” imbuh Maryono, Sabtu (19/12) pekan lalu. (Galvan Yudistira)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com