Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amerika Serikat Tak Terlalu Banyak Butuh Komoditas Mentah

Kompas.com - 21/12/2015, 19:04 WIB
Estu Suryowati

Penulis


KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) tak terlalu banyak butuh komoditas mentah dari Indonesia. Sementara, sebagaimana Head of Macroeconomic Research Department Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan ekspor produk manufaktur ke negeri Abang Sam juga berpeluang ditingkatkan. “Beberapa industri yang diekspor ke Amerika Serikat adalah apparel dan produk sejenis, karet dan produk turunannya, perikanan, peralatan elektronik, dan alas kaki,” kata Andry di Jakarta, Senin (21/12/2015).

Andry mengatakan, Amerika Serikat pada 2014 lalu menduduki negara keempat terbesar tujuan ekspor Indonesia. Pangsa pasarnya mencapai 9,4 persen dari total ekspor.

Ghulam Jenis karpet yang disediakan toko Bicara Mobil.

Sepanjang 2014, ekspor produk apparel dan sejenisnya ke negeri Uwak Sam (US) itu mencapai 3,7 miliar dollar AS (22,4 persen). Adapun ekspor karet dan produk turunannya mencapai 1,7 miliar dollar AS, ekspor perikanan mencapai 1,3 miliar dollar AS, peralatan elektronik sebesar 1,3 miliar dollar AS, dan alas kaki menyentuh 1,1 miliar dollar AS. “Jadi ini adalah yang diharapkan sekali jika Amerika Serikat lebih cepat lagi pertumbuhannya,” sambung Andry.

Sebagaimana diketahui, perekonomian Amerika Serikat mulai membaik. Pekan kemarin sidang FOMC pun telah menyepakati kenaikan suku bunga acuan sebesar 25-50 basis poin (bps). Federal Reserve diprediksi kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 100 bps secara gradual tahun depan.

DOK. REDDIT Martunis dengan jersey Sporting Lisbon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com