Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemiskinan Tinggi, Inflasi di Perdesaan Perlu Dikontrol

Kompas.com - 04/01/2016, 17:23 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir jumlah penduduk miskin di Indonesia pada bulan September 2015 mencapai sebanyak 28,51 juta orang.

Angka ini berkurang 80.000 orang dibandingkan kondisi Maret 2015, namun bertambah 780.000 orang dari September 2014.

Kepala BPS Suryamin merinci, jumlah penduduk miskin di perkotaan pada September 2015 mencapai sebanyak 10,62 juta orang. Sementara jumlah penduduk miskin di perdesaan pada periode sama mencapai sebanyak 17,89 juta orang.

Suryamin menuturkan, bertambahnya jumlah penduduk miskin pada September 2015 dibandingkan September 2014 disebabkan karena kondisi perekonomian global pada 2015 lebih parah dibanding 2014.

Selain itu, harga beras juga naik selama setahun terakhir. Menurut Suryamin, bertambahnya jumlah penduduk miskin setahun terakhir juga dipengaruhi oleh kenaikan harga barang-barang konsumsi.

Dengan demikian, pemerintah diharapkan lebih bisa mengendalikan inflasi khususnya di perdesaan.

"Inflasi di perdesaan ini harus dikontrol karena penduduk miskin banyak berada di perdesaan," kata Suryamin dalam paparan, Senin (4/1/2016).

Inflasi di perdesaan pada bulan Desember 2015 tercatat sebesar 1,14 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang sebesar 0,96 persen.

Inflasi perdesaan sepanjang Januari-Desember 2015 mencapai sebesar 4,28 persen. Angka ini juga jauh lebih tinggi dibandingkan angka inflasi tahun ke tahun nasional yang tercatat sebesar 3,35 persen.

Sementara itu, terkait dengan indeks ketimpangan kesejahteraan 2015, BPS belum merilis angka teranyar. Indeks rasio gini tahun 2014 tercatat di level 0,41.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com