"Dengan semakin murahnya smart phone (ponsel cerdas), bagaimana kita bisa memanfaatkan revolusi smart phone," kata Thomas di Jakarta, Rabu (6/1/2016).
Menurut Thomas, potensi e-commerce bisa dioptimalkan sehingga para pelaku ekonomi semakin giat bersaing di pasar internasional.
"Untuk menggarap peluang bisnis di luar. Jadi jangan defensif. Enggak usah takut. Saatnya untuk bersemangat," kata dia lagi.
Thomas menyampaikan, pemerintah lebih optimistis dengan perekonomian 2016. Sebab, kata dia, pemerintah dan pelaku usaha telah melewati banyak tantangan baik dari domestik maupun tekanan eksternal yang begitu kuat.
"Meskipun China (tahun ini) banyak tantangan, saya yakin mereka bisa mengatasinya. Jadi, 2016 saya yakin bahwa kita lebih optimis," kata dia lagi.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Srie Agustina mengatakan, pihaknya tengah memfinalisasi Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Transaksi Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (TPMSE).
"Ada beberapa hal yang masih pending, dan kita masih melihat penegasan dari pelaku usaha. Yang lain sudah selesai. Sebentar lagi akan kita dorong ke Kemenkumham," kata Srie.
Rencananya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan akan melakukan diskusi sekali lagi dengan pelaku e-commerce sekitar awal Februari 2016.
"Undang-undang Nomor 7 tahun 2013 tentang Perdagangan mengamanatkan bahwa Juni ini semua peraturan pelaksana selesai. Nah, harapannya sebelum Juni sudah selesai," pungkas Srie.