Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defisit Anggaran 2,8 Persen, Menkeu Berdalih karena Harga Komoditas Anjlok

Kompas.com - 11/01/2016, 17:14 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi defisit anggaran tahun 2015 mencapai Rp 318,5 triliun atau 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Defisit anggaran tahun itu terjadi karena pendapatan negara hanya mencapai Rp 1.491,5 triliun. Sementara itu, belanja negara sepanjang 2015 mencapai Rp 1.810 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, defisit anggaran tersebut terjadi karena pemerintah harus membiayai belanja yang begitu besar.

Sementara itu pendapatan terjun bebas didorong rendahnya harga komoditas, utamanya dari pertambangan dan perkebunan.

Bambang menyampaikan, pada 2010-2013 terjadi booming komoditas. Sehingga penerimaan pajak kala itu tertolong oleh komoditas.

Begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi juga diciptakan oleh booming komoditas.

"Tahun 2015 tidak ada atau sangat sedikit kontribusi komoditas terhadap pertumbuhan ekonomi, karena harganya drop, baik tambang maupun kebun," kata Bambang dalam paparan di Jakarta, Senin (11/1/2016).

Guna menjaga agar pertumbuhan ekonomi tidak makin melambat, Bambang mengatakan, pemerintah perlu mendorong pengeluaran pemerintah terutama investasi pemerintah dalam bentuk belanja modal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com