Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama dalam 12 Tahun, Harga Minyak Jatuh di Bawah 32 Dollar AS

Kompas.com - 12/01/2016, 07:20 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com Harga minyak dunia jatuh di bawah 32 dollar AS per barrel pada perdagangan Senin (11/1/2016) waktu setempat (Selasa pagi WIB) untuk pertama kalinya dalam 12 tahun di tengah tanda-tanda bahwa Iran dapat bebas meningkatkan ekspornya dalam beberapa minggu.

Di perdagangan New York, patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari merosot 1,75 dollar AS menjadi 31,41 dollar AS per barrel, posisi terendah sejak 23 Desember 2003.

Sementara itu, di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari turun 1,61 dollar AS menjadi 31,55 dollar AS per barrel. Posisi penutupan terendah sejak April 2004.

Harga emas hitam ini sudah anjlok sebesar 10 persen pekan lalu karena kekhawatiran tentang China, konsumen energi terbesar di dunia.

"Pada saat ini, tidak banyak orang mengharapkan untuk melihat rebound (kenaikan kembali) harga minyak sehingga harga terus bergerak lebih rendah ke tingkat terendah multi-tahun karena sentimen bergerak dari posisi buruk menjadi lebih buruk," kata analis Capital Gain, Fawad Razaqzada, kepada AFP.

Para analis masih harus mempertimbangkan risiko geopolitik, termasuk konflik Arab Saudi-Iran, terhadap prospek pasokan baru yang datang ke pasar dari Iran ketika sanksi-sanksinya dicabut.

Kepala urusan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, Senin, mengatakan, ia berharap kesepakatan nuklir Iran yang akan dilaksanakan secepatnya dengan Teheran memenuhi janjinya untuk menempatkan bom di luar jangkauannya.

"Harapan saya adalah bahwa hari ini bisa datang lebih cepat," kata Mogherini di Praha.

"Pelaksanaan perjanjian ini berjalan dengan baik. Itu menggembirakan," katanya.

Pelaksanaan kesepakatan itu akan menyebabkan pencabutan sanksi ekonomi atas Teheran dan mungkin membawa satu juta barrel minyak per hari ke pasar global yang sudah kelebihan pasokan dalam beberapa bulan mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com