Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI Targetkan Penyaluran KUR Capai Rp 10 Triliun Tahun 2016

Kompas.com - 25/01/2016, 15:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun 2016 sebesar Rp 10 triliun, atau meningkat sekira tiga kali lipat dibandingkan realisasi penyaluran KUR pada tahun 2015.

"Peningkatan target tersebut merupakan upaya BNI dalam mendorong bergeraknya perekonomian, khususnya bagi para pelaku usaha kecil yang mengalami banyak tekanan akibat perlambatan ekonomi," kata Direktur Bisnis Banking I BNI Sutanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (25/1/2016).

Pada 2015, BNI menyalurkan KUR hanya pada periode Agustus - Desember 2015, Dalam kurun waktu tersebut, penyaluran KUR perseroan mencapai Rp 3,4 triliun atau lebih tinggi dari target sebesar Rp 3,2 triliun. Dengan demikian, dalam sebulan BNI mampu menyalurkan KUR antara Rp 900 miliar hingga Rp 1 triliun. Karena itulah pada 2016, BNI menargetkan pertumbuhan KUR yang signifikan.

"Pada tahun 2016, kita pastikan penyaluran KUR ritel Rp 10 triliun karena kita ahlinya di ritel. Selain itu, Rp 500 miliar untuk mikro dan Rp 1 triliun untuk TKI," jelas Sutanto.

Sutanto menyatakan perseroan optimis dapat menyalurkan KUR sesuai target. Sebab, masih banyak potensi outlet KUR yang belum dimanfaatkan. "Saat ini ada 111 outlet. Lalu 30 sampai 40 unit juga sudah dipersiapkan tahun lalu. SDM pun akan ditambah dengan jumlah memadai. Kami telah melakukan rekrutmen internal sebanyak 116 orang," tutur Sutanto.

Sebagian besar KUR yang disalurkan merupakan KUR Ritel dengan plafon Rp 25 juta hingga Rp 500 juta. Sementara mayoritas pelaku usaha yang mendapatkan fasilitas KUR bergerak di sektor perdagangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com