Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Labil Picu Harga Daging Sapi Mahal

Kompas.com - 26/01/2016, 12:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) atas impor sapi, yang kemudian ditunda atas arahan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, ditengarai menyebabkan mahalnya daging sapi baru-baru ini.

Ketua Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (APIDI) Thomas Sembiring mengatakan, begitu dikenakan PPN impor, maka harga sapi impor menyesuaikan. Tak hanya itu saja, Thomas mengatakan lumrah juga apabila lantas harga sapi lokal ikut menyesuaikan.

“Memang kemudian ditunda. Tetapi orang kan sudah terlanjur beli dan kena PPN 10 persen. Kemudian dibatalkan. Tentu saja harganya kan tidak langsung turun, tapi perlu waktu penyesuaian,” kata Thomas kepada Kompas.com, Selasa (26/1/2016).

Pengenaan PPN atas sapi impor sedianya berlaku mulai 8 Januari 2016. Tentu saja, daging sapi yang ada di pasar pada bulan Januari, merupakan hasil dari sapi impor yang didatangkan kuartal IV-2015, atau sebelum ketentuan PPN tersebut berlaku.

Hanya saja, kata Thomas, ada kekawatiran kebijakan PPN tersebut berlaku surut. Hal ini yang ditengarai membuat para importir sapi mengerek harga, walaupun sapinya didatangkan sebelum bulan Januari.

“Yang bikin masalah ini kan sapi lokal, sudah keburu menyesuaikan. Untuk menurunkan kembali susah. Makanya, lain kali kalau pemerintah mau bikin kebijakan itu harus hati-hati. Kalau sudah batal harga langsung menyesuaikan, mana ada?” ucap Thomas.

Berdasarkan data Bapokstra Kementerian Perdagangan, harga daging sapi di wilayah DKI Jakarta mencapai rata-rata Rp 124.540 per kilogram (kg). Adapun secara nasional, rata-rata harga daging sapi awal pekan ini di level Rp 112.870 per kg.

Pantauan Kompas.com di sejumlah pasar di Warakas, Jakarta Utara, harga daging sapi tembus kisaran Rp 130.000 per kg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com