Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Daging Sapi Kembali Meroket, Kenapa?

Kompas.com - 01/02/2016, 10:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Harga daging sapi di Jakarta dan sekitarnya kembali melonjak. Demikian diungkapkan Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya Sarman Simanjorang, Senin (1/2/2016).

"Seusai tenang beberapa saat, harga daging sapi tiba-tiba naik melampaui daya beli masyarakat yang mencapai di kisaran Rp 120.000 sampai Rp 140.000 per kilogramnya," ujar dia melalui siaran persnya.

Awalnya, Sarman mengira kenaikan harga itu disebabkan beban PPn 10 persen pemerintah terhadap sapi potong. Namun, kebijakan itu rupanya hanya seumur jagung sebab Menteri Koordinator Perekonomian membatalkannya.

Setelah ditelisik, lanjut Sarman, naiknya harga daging sapi lebih disebabkan oleh munculnya ketakutan pasar terhadap ketersediaan daging sapi. Stok yang ada diperkirakan tidak akan mencukupi untuk beberapa bulan ke depan.

"Jadi, penyebabnya adalah murni hukum pasar soal supply dan demand," ujar Sarman.

Sarman melanjutkan, jika stok daging sapi itu melimpah, pasar tak akan khawatir dan harga pun tidak akan bergejolak. Terlebih lagi, gejolak ini terjadi pada bulan Januari 2016, bukan pada saat hari raya keagamaan tertentu.

Sarman menyebut, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan seharusnya memiliki strategi agar gejolak harga daging sapi tak terulang lagi. Terlebih lagi, Presiden Joko Widodo telah berpesan agar harga daging sapi setidaknya sama dengan harga daging sapi di negara tetangga.

"Setiap terjadi gejolak harga daging sapi, upaya yang dilakukan bersifat sementara, misalnya operasi pasar. Ini sangat tidak efektif," kata dia.

Baca juga: Mendag: PPn untuk Daging Sapi Seperti Penghinaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com