Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Turun, Harga Minyak di Bawah 30 Dollar AS

Kompas.com - 03/02/2016, 07:16 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak kembali melorot untuk hari kedua pada perdagangan Selasa (2/2/2016) waktu setempat (Rabu pagi WIB).  Penurunan ini pedagang mengantisipasi kenaikan stok minyak mentah AS, sehingga memperburuk kelebihan pasokan global.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret ditutup turun 1,74 dollar AS (5,5 persen) menjadi 29,88 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange. Posisi ini penutupan di bawah 30 dollar AS sejak 21 Januari 2016.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan April, turun 1,52 dollar AS (4,4 persen) menjadi 32,72 dollar AS per barrel.

"Indikasi-indikasi menunjuk ke penambahan (stok) cukup tebal besok," kata Matt Smith dari Clipper Datta, mengacu pada laporan mingguan Departemen Energi AS yang dijadwalkan pada Rabu.

Sementara para pedagang memperkirakan lebih banyak berita sentimen negatif mengenai persediaan minyak mentah AS dan prospek koordinasi antara Rusia dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPE).

"Pekan lalu, beberapa pejabat OPEC dan Rusia mengisyaratkan kemungkinan pemotongan produksi terkoordinasi, yang membantu dalam mengangkat harga minyak mentah di atas 34 dollar AS per barrel," kata Robbie Fraser dari Schneider Electric.

"Namun, perdagangan minggu ini telah melihat harga minyak mentah berjangka bergerak lebih rendah, karena ada kesadaran bahwa upaya Rusia/OPEC untuk mengangkat harga masih menghadapi kendala signifikan," tambah dia.

Rusia mengumumkan pada Selasa bahwa pihaknya memproduksi minyak mentah dan kondensat pada rekor tertinggi pasca-Soviet pada Januari sekitar 18,9 juta barrel per hari, sebagai upaya untuk mempertahankan pangsa pasarnya.

Selain itu, kondisi perekonomian dunia juga menambah tekanan di pasar.

"Data ekonomi yang lemah dari Tiongkok dan AS telah memberikan tekanan pada harga. Karena, sektor manufaktur di dua negara konsumen minyak paling penting itu berada dalam resesi, meningkatkan kekhawatiran tentang permintaan minyak," kata Commerzbank.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com